Seekor Anjing di Hong Kong Positif Virus Corona, Apa Penyebabnya?

By Daniel Kurniawan, Selasa, 3 Maret 2020 | 15:54 WIB
Pemilik hewan peliharaan di China turut membelikan masker untuk anjingnya karena khawatir terinfeksi novel coronavirus. ()

Nationalgeographic.co.id - Para ahli setuju bahwa kucing atau anjing kesayangan hampir pasti tidak dapat menularkan coronavirus ke Anda. Lalu mengapa satu anjing di Hong Kong dinyatakan positif coronavirus minggu lalu?

Inilah yang terjadi. Jumat lalu, Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong (AFCD) mengatakan bahwa sampel dari rongga hidung dan mulut anjing yang diuji telah dinyatakan  “weak positive” untuk coronavirus baru. Diyakini sebagai pertama kalinya seekor anjing di mana pun di dunia dinyatakan positif terkena virus.

Baca Juga: 48.215 Pasien Sembuh Virus Corona, Harapan Bagi Umat Manusia

Menurut pernyataan itu, anjing yang tidak memiliki gejala tersebut tetap dimasukkan ke dalam karantina dan akan diuji berulang kali sampai hasilnya kembali negatif. Departemen sangat menyarankan hewan peliharaan yang terinfeksi coronavirus agar dikarantina selama 14 hari.

Meskipun demikian, AFCD dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepakat bahwa tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dapat terinfeksi virus corona. Itu karena walaupun anjing ini dinyatakan positif terhadap virus, itu tidak berarti mereka telah terinfeksi.

Jadi mengapa seekor anjing bisa dinyatakan positif?

Kita tahu bahwa coronavirus dapat hidup di permukaan dan benda, meskipun para peneliti tidak tahu persis berapa lama virus ini bisa bertahan. Hal ini memicu kekhawatiran di daratan Tiongkok sehingga bank sentral melakukan pembersihan dan menghancurkan uang tunai yang berpotensi terinfeksi.

Dengan cara yang sama, coronavirus dapat menempel pada anjing atau kucing, bahkan jika mereka belum benar-benar tertular virus. AFCD sedang menguji untuk melihat apakah anjing telah terinfeksi virus atau apakah baru saja terkontaminasi.

"Bukti saat ini menunjukkan bahwa anjing tidak lebih berisiko penyebaran (coronavirus) daripada benda mati seperti gagang pintu," tulis Sheila McClelland, pendiri Badan Perlindungan Hewan Seumur Hidup (LAP) yang berbasis di Hong Kong, dalam sepucuk surat kepada Otoritas Hong Kong dan dibagikan ke CNN. 

McClelland mengatakan belum ada kasus kucing atau anjing yang dikonfirmasi tertular penyakit di mana pun di dunia, dan tidak ada penelitian yang diterbitkan yang menunjukkan bahwa uji coronavirus akurat pada anjing.

Bisakah hewan peliharaan menulari Anda coronavirus?

Ada kekhawatiran serupa tentang coronavirus yang menyebar ke hewan peliharaan selama wabah SARS pada tahun 2003, ketika lebih dari 280 orang meninggal di Hong Kong. Para ahli percaya bahwa SARS dan Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar.