Seekor Anjing di Hong Kong Positif Virus Corona, Apa Penyebabnya?

By Daniel Kurniawan, Selasa, 3 Maret 2020 | 15:54 WIB
Pemilik hewan peliharaan di China turut membelikan masker untuk anjingnya karena khawatir terinfeksi novel coronavirus. ()

Setelah pengumuman bahwa anjing Hong Kong dites positif minggu lalu, Lifelong Animal Protection Charity (LAP) - sebuah kelompok yang membantu rehome hewan di Hong Kong - menulis kepada pemerintah, mengatakan pengumuman itu menyebabkan "kepanikan yang luar biasa. "

McClelland, pendiri LAP, mengatakan bahwa dia telah dihubungi oleh "orang-orang yang tak terhitung jumlahnya" yang mengkhawatirkan hewan peliharaan mereka, dengan banyak yang cemas bahwa anjing atau kucing mereka akan dipaksa untuk dikarantina. 

"Dalam keadaan panik, orang bisa meninggalkan atau membunuh hewan peliharaan mereka," katanya. "Orang lain bisa menstigma orang yang memiliki anjing. Pemilik anjing bisa menghadapi masalah yang tidak masuk akal ketika hanya berjalan-jalan di luar rumah, atau tetangga bisa membuat masalah tanpa alasan."

Di Wuhan, pusat epidemi dan yang telah dikunci selama lebih dari sebulan - hewan peliharaan terperangkap di apartemen sendirian sementara pemiliknya terjebak di luar kota. Relawan dari Asosiasi Perlindungan Hewan Kecil Wuhan mengatakan mereka telah menyelamatkan ratusan hewan peliharaan yang terkurung di apartemen.

Furry Angels Haven, sebuah kelompok yang bekerja untuk menyelamatkan hewan peliharaan yang tidak memiliki tempat tinggal dan terlantar di Wuhan, mengatakan bahwa "tanpa keraguan" telah terjadi peningkatan jumlah hewan peliharaan yang ditinggalkan sejak wabah.

Mengapa hewan peliharaan layak dijaga?

Hewan peliharaan cenderung senang memiliki waktu ekstra dengan pemiliknya, dan dapat membantu menurunkan tekanan darah manusia dan meredakan perasaan stres, katanya. "Kami tahu bahwa stres menurunkan kekebalan tubuh, dan tidak ada yang sekarang ingin kekebalan mereka turun," tambahnya.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Saat Virus Corona Menyerang Organ Tubuh

Itulah yang terjadi pada penduduk Hong Kong, Marco Leung, yang memiliki seekor anjing peliharaan berusia tujuh tahun. Dia tidak khawatir tentang anjingnya sakit karena coronavirus, meskipun dia telah mengambil tindakan pencegahan seperti membersihkan anjingnya setelah berjalan.

"Saya tahu anjing tidak akan terinfeksi, tetapi jika virus menyerang kulit atau bulu mereka, ia akan tetap di sana. Jadi jika kita berhati-hati, saya pikir tidak apa-apa," katanya. Dia sudah bekerja dari rumah, jadi dia bisa menghabiskan sepanjang hari dengan hewan peliharaannya Hung Jai, yang berarti "beruang kecil" dalam bahasa Kanton.

"Bekerja dari rumah sangat membosankan, jadi sekarang saya punya lebih banyak waktu untuk kita bermain bersama," katanya.