Virus Corona Ubah Kebiasaan Bertegur Sapa di Beberapa Negara Ini

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 4 Maret 2020 | 16:49 WIB
Ilustrasi jabat tangan. (pch.vector/freepik)

Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer, menolak tawaran jabat tangan dari Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Senin (2/3). Ia hanya tersenyum dan menjaga tangannya untuk dirinya sendiri. 

Melihat hal tersebut, Merkel pun tertawa dan melemparkan tangannya ke udara sebelum duduk di tempatnya. 

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer. (John Macdougall/AFP)

Spanyol

Virus corona bahkan memengaruhi tradisi Spanyol yang paling dihargai: yaitu mencium patung Bunda Maria di minggu-minggu menjelang Paskah. Biasanya, warga Spanyol mengantre untuk mencium tangan atau kaki patung Maria dan orang-orang kudus yang dianggap dapat memberikan perlindungan.

Namun, sebulan sebelum perayaan dimulai, ritual ini pun dilarang untuk dilakukan. "Ini adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus," kata Fernando Simon, pejabat kesehatan nasional Spanyol. 

Romania

Festival Martisor menandai awal musim semi di Romania. Pada saat itu, bunga dan talisman dibagikan oleh pria ke wanita. 

Kini, pemerintah setempat telah menyebarkan pesan yang meminta agar mereka membagikan bunga dan talisman saja, tanpa jabat tangan atau berciuman. 

Iran

Apakah jabat kaki merupakan jenis 'salaman' terbaru? Di Iran, di mana 66 orang meninggal akibat COVID-19, viral sebuah video yang menunjukkan pertemuan tiga orang teman: tangan mereka di kantung pakaian, sementara kakinya menyentuh satu sama lain sebagai 'tanda salam'. 

Selandia Baru