Mengapa Penularan Virus dari Hewan ke Manusia Terus Terjadi?

By National Geographic Indonesia, Jumat, 6 Maret 2020 | 14:47 WIB
Coronavirus membuat takut masyarakat China. Tapi di Taiwan mereka lebih takut infeksi musiman ini. ()

Dalam konsep ini, keamanan kesehatan harus dipahami dalam skala global dan dari perspektif global dan lintas sektoral. Konsep ini juga mengintegrasikan kesehatan manusia, kesehatan hewan, kesehatan tanaman, kesehatan ekosistem, dan keanekaragaman hayati untuk mencegah risiko penularan penyakit yang mematikan.

Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah adanya regulasi tidak boleh membawa hewan atau tanaman bahkan bahan makanan secara bebas dari satu negara ke negara lain.

Konsep ini diimplementasikan dengan baik di negara maju seperti di Australia, tapi masih kendor di negara berkembang. Di Indonesia misalnya, belanja untuk sektor kesehatan publik (termasuk mencegah penyakit infeksi dari hewan) masih kecil, hanya sekitar 3% terhadap Gross Domestic Product (GDP) dan perlindungan lingkungan hidup tidak sampai separuh dari itu.

Karena itu, negara-negara berkembang yang menyumbang binatang pangan bagi kebutuhan dunia perlu menciptakan regulasi yang mengikat dan mengalokasi dana yang memadai untuk mengimplementasikan kebijakan ini.

Baca Juga: Studi: Polusi Udara Sebabkan Jutaan Kematian Dini di Seluruh Dunia

Dalam konsep One Health, harus ada peranan dan kerja sama yang terus menerus lintas sektor antara kedokteran hewan dan kesehatan publik dalam membuat kebijakan setara, antara kesehatan pada manusia dan kesehatan pada hewan.

Pendekatan ini menjadi semakin relevan pada saat ini karena penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus seperti SARS-CoV-2 dari hewan ke manusia, terjadi tanpa memandang batas negara.

Penulis: Erni Juwita Nelwan, Associate Professor Faculty of Medicine Universitas Indonesia, Universitas Indonesia

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.