Nationalgeographic.co.id - Pemerintah Indonesia yang diwakilkan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto, menyatakan hingga Rabu (18/3/2020) sudah ada 227 kasus dengan 19 korban meninggal dunia.
Coronavirus ada di sekeliling kita dan belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerah. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan menjaga kebersihan diri. Termasuk juga barang yang sehari-hari kita gunakan seperti ponsel.
Baca Juga: Apakah Seseorang Dapat Terinfeksi COVID-19 untuk Kedua Kalinya?
Apple memaparkan cara untuk membersihkan smartphone, berikut di antaranya:
- Hindari menggunakan kain, handuk, kertas tisu, atau bahan serupa yang kasar. Pastikan hanya menggunakan kain yang lembut dan tidak berserat.
- Jangan mengusap terlalu banyak, hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan.
- Lepas semua power supply, perangkat, dan kabel eksternal.
- Hindari mengenai cairan pada produk, kecuali memang produk Anda punya kriteria khusus yang memperbolehkannya.
- Jangan sampai ada cairan yang masuk ke celah apa pun.
- Jangan gunakan semprotan aerosol, pemutih, atau penggosok.
- Jangan semprotkan pembersih langsung ke produk.
Apple juga merekomendasikan untuk menggunakan tisu isopropil alkohol 70 persen atau Clorox Disinfecting Wipes untuk mengelap permukaan keras tak berpori di gawai Anda, misalnya layar, keyboard laptop, atau permukaan eksterior lainnya.
Menurut instruksi CDC, gunakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan ponsel dan cuci tangan Anda secara menyeluruh setelah selesai. Seperti halnya ponsel Anda, sarung tangan yang dapat digunakan kembali mungkin mengandung partikel virus, menjadikannya tidak berguna secara efektif.
Baca Juga: Karantina Wilayah Akibat Pandemi COVID-19, Polusi Udara Berkurang
Untuk casing gawai Anda, perlakukan cara yang sama selayaknya ponsel Anda. Pastikan usap seluruh sisi dan biarkan mengering sebelum dipasang kembali.
Ini mungkin hal terbaik yang dapat Anda lakukan sepanjang hari. Wabah ini bergerak cepat dan penelitian lambat untuk mengejar kecepatannya. Akibatnya, CDC belum tahu persis berapa lama virus dapat menempel di permukaan, tetapi sejumlah bukti menunjukkan, itu bisa bertahan selama "berjam-jam."