Berikut Sejumlah Pembaruan dari WHO Terkait Pandemi COVID-19

By Daniel Kurniawan, Senin, 23 Maret 2020 | 11:51 WIB
Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan penetapan COVID-19 sebagai pandemi global, pada Kamis (12/3/2020). (WHO)

Nationalgeographic.co.id - Pagebluk COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat dengan jumlah lebih dari 254.000 kasus. Untuk menanganinya, WHO meluncurkan beberapa inovasi serta informasi terbaru terkait pandemi tersebut. Berikut di antaranya:

Layanan via WhatsApp

Pada Jumat (20/3) lalu, WHO meluncurkan layanan pesan yang diklaim dapat membantu hingga dua miliar orang untuk mendapatkan informasi  mengenai COVID-19. Layanan ini merupakan kerja sama WHO  dengan WhatsApp dan Facebook. 

Layanan tersebut dapat diakses melalui tautan yang membuka percakapan di WhatsApp atau dengan mengirim "Hi" ke nomor 0041798931892. Setelah percakapan diaktifkan, pengguna dapat mengakses menu opsi yang dapat membantu menjawab pertanyaan  tentang COVID-19. Namun untuk sementara waktu, fitur ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Kemenkes: Kunyit dan Temulawak Aman Dikonsumsi di Tengah Pandemi COVID-19

Virus corona berisiko bagi semua usia

Studi yang dirilis minggu lalu menemukan bahwa kaum muda juga memiliki risiko COVID-19 yang sama dengan lansia. Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 yang membutuhkan rawat inap adalah mereka yang berusia  di bawah 50 tahun.

Dua dari tiga orang yang dirawat di unit perawatan intensif di Italia, berusia di bawah 50 tahun, kata Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO. "Jangan hanya melihat angka kematian," kata Ryan. "Mari kita lihat dampaknya pada masyarakat".

Dr Tedros mengingatkan kaum muda untuk mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat dan membatasi pertemuan fisik. 

"Virus ini bisa membuat Anda masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Pilihan yang Anda buat bisa membuat perbedaan antara hidup dan mati bagi orang lain," katanya.

Dr Tedhros juga mengimbau kita untuk menyebarkan informasi tentang cara agar tetap aman dari virus--bukan malah menyebarkan virus.

Kiat menjaga komunitas tetap sehat