Akibat Wabah COVID-19, Objek Wisata Yogyakarta Sepi Pengunjung

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 24 Maret 2020 | 09:21 WIB
Wisatawan mengunjungi Pantai Sepanjang, Gunung Kidul, Yogyakarta pada akhir pekan (29/5/2016). Panta (Lutfi Fauziah)

Nationalgegoraphic.co.id - Sejak Minggu (22/3/2020) dilaporkan terdapat lima kasus COVID-19 di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Beberapa di antaranya tersebar di Kota Yogyakarta serta beberapa kabupaten seperti Sleman dan Bantul.

Akibat wabah virus yang tersebar dari Wuhan, Tiongkok ini, pihak Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menutup beberapa destinasi wisata yang disampaikan oleh Tourist Information Center (TIC) Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta di sosial media dan web resminya pada Selasa (17/3/2020). Beberapa di antaranya seperti Benteng Vredeburg, Museum Perjuangan, Museum Sandi, Museum Sudirman, Istana Kepresidenan, dan objek daya tarik wisata (ODTW) lainnya.

Selain Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul juga menutup sejumlah objek wisata seperti Goa Pindul, wisata hutan di Girisuko, dan Kalisuci. Sementara pada objek wisata pantai selatan, meskipun belum resmi adanya kebijakan penutupan, dilansir dari Kedaulatan Rakyat bahwa sejak Sabtu dan Minggu (21/3/2020 - 22/33/2020) sudah sepi pengunjung.

“Antisipasi penyebaran virus corona kita lakukan dengan penyemprotan desinfektan di sejumlah objek wisata,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmono.

Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Wisata Taman Nasional Ujung Kulon Tutup

Penutupan beberapa objek wisata ini berimbas pula pada sektor akomodasi wisata di Yogyakarta seperti hotel, hostel, guesthouse. Beberapa penginapan masih buka di dekat pusat wisata Kota Yogyakarta meskipun sepi pengunjung. Sebagian di antaranya berencana menutup sementara penginapannya. 

“Selama hampir 2 minggu itu penginapan saya sepi dari penyewa,” kata Fariq Firdaus pengelola Heksa Guest House saat dihubungi.

“Jadi selama 2 minggu ini memang bener-bener sepi (pengunjung) tempat wisata-wisata setelah Pemerintah Daerah dan Provinsi sudah mengunci atau menutup tempat-tempat wisata di Jogja, jadi berpengaruh ke penginapan itu semua mengalami penurunan pengunjung.”

Dalam membantu pencegahan penyebaran virus, Firdaus memutuskan untuk menutup penginapan.

“Akhirnya untuk sementara keputusan yang saya ambil untuk menutup dulu sementara penginapan yang saya kelola untuk menjaga kondisi saya dan lainnya,” kata Firdaus.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, LIPI Tutup Sementara Empat Kebun Raya

Senada dengan Firdaus, Issei Loen, pengelola Snooze Homestay juga melakukan penutupan penginapannya.