15 Ilmuwan Perempuan yang Penemuannya Mengubah Dunia

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 1 April 2020 | 19:22 WIB
Grace Hopper ()

Ilmuwan asal Polandia ini menempuh pendidikan di Sorbonne University, di mana ia juga menjadi kepala laboratorium fisika pada awal 1900-an. Marie Curie memelopori penelitian tentang radioaktif. Ia dan suaminya pun memenangkan Nobel pada 1903. 

10. Rosalind Franklin

Rosalind Franklin ()

Rosalind Franklin yang lahir pada 1920 merupakan ahli biofisika. Ia terkenal akan penemuannya tentang DNA, juga memahami pindai sinar X dan struktur molekul.

11. Mary Anning

Mary Anning ()

Lahir di Inggris pada 1799, Mary Anning menjadi pemburu fosil sejak muda untuk menambah pendapatan keluarganya. Pada usia 12 tahun, Anning menemukan beberapa fosil di tebing di Dorset yang berpengaruh pada dunia sains. Ia mengungkap fosil ichtyosayurus dan dua tulang plesiosaurus. 

Pengamatannya pada hewan prasejarah ini mengubah cara pandang ilmuwan mengenai asal usul sejarah Bumi. Bahkan, penemuan Anning tersebut menjadi dasar bagi teori evolusi Charles Darwin. 

12. Jocelyn Bell Burnell

Jocelyn Bell Burnell merupakan astronom dan ahli astrofisika. Sebagai asisten peneliti, ia membantu membangun teleskop radio raksasa dan menemukan pulsar yang menjadi bukti langsung pertama akan keberadaan bintang neutron yang berputar cepat. 

13. Alice Ball

Alice Ball merupakan wanita pertama yang menerima gelar master dari University of Hawaii dan kemudian menjadi profesor kimia pertama di sana. Pada usia 23 tahun, Ball mengembangkan pengobatan inovatif untuk kusta--penyakit yang sebelumnya hanya memiliki sedikit kesempatan untuk sembuh dan membuat pasiennya diasingkan. 

Baca Juga: 15 Sampul Unggulan National Geographic Indonesia Sejak 2005-2020

14. Tu Youyou

Tu Youyou (Alexander Mahmoud)

Ahli farmasi dan kimiawan Tu Youyou menemukan pengobatan malaria yang menyelamatkan nyawa jutaan orang. Tu, yang mempelajari pengobatan Tiongkok dan herbal, menemukan referensi pada teks medis menggunakan kayu manis untuk mengobat demam intemiten--gejala malaria. 

15. Dorothy Hodgkin 

Dorothy Hodgkin mendapat Penghargaan Nobel di bidang Kimia pada 1964 karena keberhasilannya memecahkan struktur atom molekul, seperti penisilin dan insulin, menggunakan kristalografi. 

#PerempuanUntukPerubahan

#15TahunNatgeoIndonesia