Lalu pada tahun 2016, Tim Laman akhirnya kembali lagi ke Pegunungan Arfak untuk mengambil gambar parotia barat bersama Ed Scholes dari Cornell Lab of Ornithology saat bersama-sama menggarap serial Netflix yang berjudul Our Planet.
Mereka kembali dengan alat fotografi lebih lengkap untuk mengambil gambar dari sudut pandang si betina (top-down).
Masing-masing dari mereka membuat ekspedisi selama satu bulan. Bekerja untuk pengambilan gambar parotia barat dan spesies lain di wilayah tersebut.
Alhasil Tim dan Ed berhasil mendapatkan momen klimaks dimana tarian balerina pejantan disaksikan oleh sang betina.
Sang pejantan menghempaskan bulu yang menutupi dadanya membentuk tutu balerina hitam dengan titik kuning terang yang fokus.
Tim yakin bahwa pengambilan gambar yang ditangkap adalah perilaku hewan liar dengan cara yang belum pernah dilihat sebelumnya. Oleh karena itu, momen tersebut merupakan hal yang paling memuaskan bagi karier Tim.
"Sangat menarik untuk mendokumentasikan perilaku di alam liar dengan cara yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan terutama yang mengungkapkan informasi biologis baru. Bahkan, sebagai seorang ahli biologi/fotografer, peluang semacam ini adalah salah satu hal yang saya anggap paling memuaskan dari pekerjaan saya," ucap Tim.
Faktor terpenting dalam kesuksesan film Our Planet Birds of Paradise ialah menemukan jantan yang tepat dan aktif untuk menarik perhatian betina menurut Tim.
Untuk pemotretan film, Tim dan Ed dipandu oleh pemilik tanah lokal untuk memeriksa lebih dari sepuluh lokasi-lokasi istana burung parotia barat sebelum memilih salah satunya.
Area yang dipilih adalah yang menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang baik dan berada di lingkungan dengan latar indah, serta memiliki ruang untuk memasang gubuk.