Burung-Burung Surgawi Pelipur Lara Pandemi

By Fikri Muhammad, Senin, 13 April 2020 | 09:32 WIB
Parotia Barat (Parotia sefilata) jantan dewasa yang menampilkan tarian balerina di pelataranya. FOTOGRAFI OLEH TIM LAMAN ()

Keahlian Ed Scholes ialah memilih istana terbaik dan memperikarakan apa yang akan dilakukan oleh pejantan parotia barat. Ed juga memiliki gelar Ph.D. tentang perilaku parotia.

Ed Scholes memeriksa salah satu dari istana parotia yang tersebar di seluruh hutan. FOTO OLEH TIM LAMAN ()

Kamera-kamera terpasang di berbagai sudut yang berbeda. Kombinasi pemotretanya ialah dengan kamera digital RED yang berada di balik gubuk. Lalu dikombinasikan dengan kamera jarak jauh yang tersembunyi di berbagai posisi. 

Tim memulai pemotretan sejak pukul 3 atau 3:30 dini hari, bersiap untuk mendaki ke lokasi memakan waktu satu jam dan memastikan agar kamera jarak jauh berada di posisinya sebelum terbit waktu fajar. 

Walaupun hal ini melelahkan, hasilnya pun sepadan dengan perjuangan yang dilakukan.

"Melakukan hal ini setiap hari selama berminggu-minggu bisa melelahkan, tetapi hasil akhirnya ialah suatu rekaman yang belum pernah dilihat sebelumnya, sepadan!," ucap Tim dengan riang.

Gubuk yang tertutup daun palem di luar pelataran Parotia adalah salah satu kerai TIM, tempat saya tetap tersembunyi saat memotret Parotia. FOTOGRAFI OLEH TIM LAMAN ()

Di dalam tirai gelap di dekat lapangan display, Ed Scholes mengontrol tiga kamera jarak jauh dari iPad. Kamera-kamera ini diletakkan di tempat gelap, pagi-pagi sekali sebelum burung itu datang. FOTO OLEH TIM LAMAN ()

Tim Laman adalah seorang ahli biologi lapangan, jurnalis foto satwa liar, dan pembuat film.

Sejak mendapatkan gelar Ph.D. dari Harvard untuk merintis penelitian di kanopi hutan hujan Kalimantan, kamera telah menjadi alat untuknya guna menceritakan kisah satwa liar yang langka dan terancam punah, juga mengungkapkan beberapa tempat paling liar di bumi.

Dia telah memotret di tujuh benua, dan secara teratur melakukan perjalanan ke beberapa sudut paling terpencil di bumi untuk menjelajah dan mendokumentasikan spesies yang kurang dikenal.

Tim menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam setahun untuk ekspedisi, mempelajari, dan memotret keanekaragaman hayati bumi.

Tim Laman dan dan Cheryl Knott mengikuti orangutan di Gunung Palung, Kalimantan. Foto oleh Robert Suro. (Tim Laman)

Baca Juga: Koala Korban Kebakaran Hutan Australia Dikembalikan Ke Habitatnya

Pada bio singkat di halaman websitenya disebutkan bahwa Tim telah menerbitkan 23 cerita fitur di majalah National Geographic, serta menggarap film untuk National Geographic Channel, BBC, dan Netflix.

Kredit pembuatan filmnya termasuk BBC "Planet Earth II" dan "Seven Worlds - One Planet", serta Netflix "Our Planet - Jungles" yang dinominasikan untuk Emmy for Best Cinematography pada tahun 2019.

Tim telah mengumpulkan banyak penghargaan, termasuk hadiah Fotografer Satwa Liar Tahun Ini pada tahun 2016, dua puluh gambar pemenang lainnya dalam kompetisi itu selama bertahun-tahun, tempat pertama Nature Story dari World Press Photo, dan "Nature Photographer of the Year" dari Asosiasi Fotografi Alam Amerika Utara.