Peneliti Ungkap 42 Persen Hewan di Kebun Binatang Idap Toksoplasma

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 14 April 2020 | 13:17 WIB
Seekor singa tidur di dalam kandang Kebun Binatang Caricuao, Caracas, Venezuela. (Titania Febrianti)

Nationalgeographic.co.id - Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii yang bersifat zoonosis dan tersebar di seluruh dunia. Penyakit ini  dianggap oleh banyak ahli hewan sebagai penyebab utama gangguan reproduksi pada berbagai spesies, termasuk manusia.

Meskipun kucing adalah inang definitif untuk parasit Toxoplasma gondii, penelitian baru-baru ini menemukan banyak kasus pada hewan di kebun binatang.

Penelitian yang dilakukan oleh Animal Health Department dari University of Cordoba menyatakan bahwa 42% dari 393 hewan yang terdiri dari 91 spesies berbeda di kebun binatang Spanyol memiliki antibodi T. gondii. Artinya, pada suatu masa tertentu dalam siklus hidupnya, para hewan tersebut memiliki kontak dengan parasit ini.

Baca Juga: Bukti Lain Tunjukkan Makanan Olahan Sebabkan Peningkatan Risiko Kanker

Menurut para peneliti, keberadaan penyakit ini memiliki arti penting dalam kesehatan hewan dan masyarakat. Selain berkaitan dengan gangguan reproduksi, infeksi parasit ini mengakibatkan perubahan dalam sistem saraf dan pernapasan.

"Hasilnya tidak mengkhawatirkan dari sudut pandang kesehatan masyarakat, karena banyak orang sudah kebal, dan risiko hewan kebun binatang menginfeksi seseorang cukup rendah," jelas Ignacio García, salah satu penulis penelitian tersebut.

Kelompok penelitian ini mengatakan bahwa hasil temuan infeksi parasit ini justru menjadi masalah bagi konservasi spesies langka yang hidup di kebun binatang. Masalah tersebut berupa ancaman untuk masa kehamilan spesies langka atau mempercepat kepunahan pada spesies yang rentan terhadap infeksi.

Baca Juga: Gunung Berapi di Indonesia Hampir Aktif Bersamaan, Ini Penjelasannya

García menyarankan agar kebun binatang perlu sesegera mungkin mengambil tindakan pencegahan terkait perkembangan parasit ini.

Beberapa saran alternatif yang disajikan berdasarkan penelitian mereka yang dipublikasikan di ScienceDirect, adalah dengan membuat pengendalian hewan pengerat yang efektif, melakukan pengawasan ketat agar tidak ada kucing liar yang dapat membawa parasit tersebut ke dalam kebun binatang.

Selain itu pihak kebun binatang disarankan membersihkan dan membekukan makanan-makanan untuk hewan seperti daging, sebelum memberikan makan pada hewan.