Bagaimana Virus Corona Mengubah Budaya Ramadan Umat Muslim Dunia?

By Fikri Muhammad, Jumat, 24 April 2020 | 12:15 WIB
Lentera Ramadhan tradisional dipajang untuk dijual di sebuah kios menjelang Ramadhan di jalan Al Khayamia di Kairo, Mesir (Amr Abdallah)

Namun, di Arab Saudi, masjid Nabi Muhammad di Madinah tidak akan menyediakan makanan buka puasa tahun ini.

Untuk alasan keamanan, para ahli agama dan kesehatan telah menyarankan menggunakan metode online untuk menyumbang kepada LSM untuk membantu mereka yang terkena dampak wabah.

Pekerja upah harian menerima gandum gratis yang disumbangkan oleh pengusaha Afghanistan sebelum Ramadhan di Kabul, Afghanistan. (Rahmat Gul)

Perayaan Hari Raya Idul Fitri akan berbeda dari perayaan tahun sebelumnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan orang-orang yang tinggal di kota agar tidak mengunjungi kampung halamanya selama bulan Ramadan.

Selain itu, Mufti Agung Saudi Arabia mengatakan bahwa jika wabah berlanjut maka solat Ied akan diadakan di rumah. 

Festival Idul Fitri menandai akhir Ramadan dan dirayakan sebagai hari libur resmi di negara-negara mayoritas Muslim.

Dengan tindakan penguncian di tempat dan pertemuan besar dilarang, perayaan tahun ini akan diperkecil.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik: Olahraga Sebelum Atau Setelah Berbuka Puasa?

Majelis Ulama Indonesia merekomendasikan agar orang yang tinggal dan bekerja di kota-kota lain harus menahan diri untuk tidak mengunjungi kampung halaman mereka untuk liburan.

Sementara itu, Mufti agung Saudia Arabia mengatakan bahwa jika wabah berlanjut, sholat Ied dapat dilakukan di rumah.

"Suka atau tidak suka, Idul Fitri tahun ini akan dibatasi. Perayaan Idul Fitri diselenggarakan dengan anggota keluarga kecil. Ini akan kurang menyenangkan bagi anak-anak, dan mereka akan ingat era ini untuk memberi tahu anak-anak mereka pada generasi mendatang," ucap Faizal.