Akibat Pandemi COVID-19, 1,6 Miliar Pekerja Kehilangan Mata Pencaharian

By National Geographic Indonesia, Kamis, 30 April 2020 | 16:33 WIB
Ruang kerja terbuka di kantor. (monkeybusinessimages)

Perangkat kebijakan yang paling dibutuhkan

ILO menyerukan tindakan-tindakan mendesak, tersasar dan fleksibel untuk mendukung pekerja dan dunia usaha, khususnya usaha kecil, mereka yang berada di ekonomi informal dan lainnya yang rentan.

Baca Juga: Ubah Rumah Jadi Tempat Kerja, Saran Marie Kondo Agar Kita Tidak Stres

Tindakan-tindakan untuk pengaktifan kembali ekonomi harus mengikuti pendekatan yang kaya pekerjaan, didukung oleh kebijakan dan lembaga ketenagakerjaan yang lebih kuat, sistem perlindungan sosial dengan sumber daya yang lebih baik dan menyeluruh. Koordinasi internasional mengenai paket stimulus dan tindakan pembebasan utang akan menjadi penting dalam menjadikan proses pemulihan efektif dan berkelanjutan. Standar-standar ketenagakerjaan internasional, yang telah disepakati secara tripartit, dapat menjadi kerangka kerja.

“Sejalan dengan perkembangan pandemi dan krisis ketenagakerjaan, kebutuhan untuk melindungi mereka yang paling rentan menjadi semakin mendesak,” kata Direktur Jenderal ILO Guy Ryder. “Untuk jutaan pekerja, tidak memiliki penghasilan berarti tidak ada makanan, tidak ada keamanan dan tidak ada masa depan. Jutaan usaha di dunia tidak lagi dapat bernapas. Mereka tidak memiliki tabungan atau akses ke kredit. Ini adalah wajah nyata dunia kerja. Jika kita tidak membantu mereka sekarang, mereka akan binasa.”