Kelelawar dan Virus Corona Telah Berevolusi Bersama Selama Jutaan Tahun

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 19 Mei 2020 | 17:15 WIB
Ilustrasi kawanan kelelawar. (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id – Kelelawar memiliki banyak manfaat bagi Bumi—mereka menyerbuki tanaman, memakan serangga pembawa penyakit, serta menyebarkan benih yang membantu regenerasi hutan tropis.

Kelelawar dan sekelompok mamalia lainnya juga merupakan pembawa alami virus corona. Untuk lebih memahami kelompok virus yang sangat beragam ini, termasuk yang menyebabkan COVID-19, para ilmuwan membandingkan perbedaan jenis virus corona yang hidup pada 36 spesies kelelawar, mulai dari bagian barat Samudra Hindia hingga Afrika.

Mereka menemukan bahwa berbagai genus dan keluarga kelelawar, memiliki strain unik dari virus corona itu sendiri. Hasilnya juga mengungkapkan bahwa kelelawar dan virus corona telah berevolusi bersama-sama selama jutaan tahun.

“Kami menemukan bahwa ada sejarah evolusi yang mendalam antara kelelawar dan coronavirus,” kata Steve Goodman, ahli biologi dari Field Chicago Museum sekaligus penyusun studi ini.

“Mengembangkan pemahaman tentang bagaimana virus corona berevolusi dapat membantu program kesehatan publik di masa depan,” imbuhnya.

Baca Juga: Kucing yang Terinfeksi Virus Corona Dapat Menularkannya ke Kucing Lain

Studi ini diipimpin oleh para ilmuwan dari Université de La Réunion, Léa Joffrin dan Camille Lebarbenchon, yang melakukan analisis genetika di laboratorium—berfokus pada penyakit menular baru yang muncul di pulau di bagian barat Samudra Hindia.

Banyak orang menggunakan “virus corona” sebagai sinonim “COVID-19”. Namun, bagaimana pun juga, ada jenis virus corona yang berbeda-beda—sama seperti banyaknya spesies kelelawar. Beberapa di antaranya masih belum diketahui—ada yang dapat menular ke manusia, tapi ada juga yang tidak berbahaya.

Coronavirus dari kelelawar yang dipelajari dalam penelitian ini, berbeda dari yang ada pada COVID-19. Meski begitu, dengan mempelajari tentang coronavirus pada kelelawar secara umum, kita dapat lebih memahami virus yang memengaruhi kita saat ini.

Semua hewan memiliki virus yang hidup di dalam tubuh mereka, dan kelelawar secara alami menjadi pembawa virus corona. Virus-virus ini tidak berbahaya bagi kelelawar. Namun, berpotensi berbahaya jika meloncat ke spesies lainnya.

Studi ini meneliti hubungan genetika antara berbagai jenis virus corona untuk memberi pemahaman yang lebih baik tentang transfer virus dari hewan ke manusia.

Goodman, yang telah tinggal di Madagaskar selama beberapa dekade, mengambil swab dan beberapa kasus sampel darah dari seribu kelelawar yang mewakili 36 spesies di pulau-pulau di Samudra Hindia bagian barat serta wilayah Mozambik. Delapan persen dari kelelawar yang mereka teliti diketahui membawa coronavirus.