Gagal ‘Meluncur’ ke Alam Liar, Hewan-hewan Ini Tetap Bersama Induknya Hingga Besar

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 3 Juni 2020 | 11:24 WIB
Anak orangutan (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda pernah mendengar istilah ‘anak bumerang’? Yakni, anak berusia 20-an yang tidak dapat menyelesaikan kuliah, lalu kembali ke rumah orangtuanya.

Ternyata, fenomena ini juga terjadi di alam liar. Memang tidak terlalu sering, tapi beberapa spesies tinggal bersama ibunya dalam waktu yang cukup lama–bahkan selamanya.

Berikut di antaranya:

Orangutan

Orangutan Sumatera (Pongo abelli) Reipok Rere bergelantungan di kawasan hutan reintroduksi cagar Alam Jantho, Aceh Besar, Aceh, Selasa (18/6/2019). Dua orangutan Sumatera, Reipok Rere dan Elaine, menghabiskan hampir dua tahun untuk belajar mengurus diri di pusat rehabilitasi dan forest school. (AFP)

Orangutan melakukan segala sesuatu dengan perlahan, termasuk meninggalkan rumah.

Primata ini hanya melahirkan satu kali dalam tujuh atau delapan tahun. Menurut Helen Morrough-Bernard, ahli primata dari University of Exeter, sang anak biasanya dirawat hingga enam tahun–berdekatan dengan jarak kelahiran selanjutnya.

Baca Juga: Aktivitas Manusia Akan Menghapus Sejarah Evolusi Bumi Selama 50 Miliar Tahun

Ibu orangutan biasanya membiarkan anak yang lebih tua untuk terus melekat dengannya, sampai satu tahun setelah bayi lahir.

Ketika bayi lahir, barulah anak yang lebih tua mulai mengeksplor lingkungan sekitar. Bahkan, bermalam di luar rumah.

“Seperti mahasiswa yang sedang ‘ngekos, mereka akan kembali saat liburan. Orangutan tidak benar-benar mandiri, tapi setidaknya mencoba untuk hidup sendiri,” papar Morrough-Bernard.

Gajah Afrika

Anak gajah afrika (Loxodonta africana) di Masai Mara, Kenya, Afrika. (Thinkstockphoto)

Gajah betina tertua dan terbesar biasanya menjadi pemimpin kelompok. Ia tinggal bersama bayinya seumur hidup mereka.

Sementara itu, gajah jantan akan meninggalkan kelompok saat ia memasuki usia sembilan hingga 18 tahun. Karena rata-rata umur gajah liar adalah 56 tahun, maka sepertiga hidup mereka dihabiskan di rumah bersama sang induk.

Singa Afrika

Singa afrika. ()

Sama seperti gajah, singa betina merupakan ‘penjaga kehormatan’ kelompok. Sementara, jantannya datang dan pergi. Mereka selalu menyebar dan terkadang menyatu dengan kelompok lain.

“Umumnya, saudara dan anak-anak perempuan akan terus bersama dengan induknya sepanjang hidup mereka,” kata Ed Speyak, ahli intervertebrata di Kebun Binatang St. Louis yang juga mempelajari hewan-hewan Afrika.

Paus Orca

Paus orca. (Getty Images)

Paus orca lahir di keluarga yang dipimpin oleh perempuan. Betina akan tinggal bersama keluarganya sepanjang hidup mereka. Sementara, paus orca jantan, pergi hanya untuk kawin, lalu kembali lagi.

Induk betina bisa hidup hingga 90 tahun, dan mereka membantu putranya yang sudah dewasa untuk bertahan hidup.

Berdasarkan keterangan dari New Scientist, paus orca betina akan mendukung anak laki-laki mereka dengan membantu menemukan makanan dan membelanya saat ada pertempuran kecil antara paus orca.

Sebuah studi pada 2012 menunjukkan bahwa paus orca jantan berusia di atas 30 tahun, kemungkinan akan mati, satu tahun setelah ibunya. Namun, kematian induk, tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan paus orca betina.

Baca Juga: Gurita Terdalam di Dunia Tertangkap Kamera di Lautan Samudra Hindia

Tamarin

Golden lion tamarin menggendong bayinya di kebun binatang Brazil. (Thinkstock)

Menurut Don Moore, direktur Kebun Binatang Oregon, beberapa spesies primata kecil ini tinggal dalam kelompok kecil. Tamarin remaja dari dua jenis kelamin masih menetap dengan keluarganya untuk ‘merawat’ bayi.

Barulah saat memasuki usia dewasa muda, tamarin akan bermigrasi ke kelompok lain untuk menemukan pasangan.