Nationalgeographic.co.id – Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications, manusia akan menghapus lebih dari 50 miliar tahun sejarah evolusi yang unik.
Para ilmuwan dari Imperial College London and Zoological Society of London menemukan bahwa beberapa wilayah di Bumi dengan jumlah terbesar dari sejarah evolusi yang unik, mengalami degradasi karena tingkat aktivitas manusia yang “belum pernah terjadi sebelumnya”. Diketahui bahwa wilayah tersebut merupakan rumah bagi makhluk unik dan menakjubkan di planet ini, seperti Karibia, area besar di Asia Tenggara dan Ghats Barat di India.
Baca Juga: Pohon-pohon di Hutan Berusia Lebih Pendek Akibat Perubahan Iklim
Para peneliti mengukur sejarah evolusi unik yang diwakili spesies hewan dengan melihat perbedaan filogenetik antarspesies pada “pohon kehidupan”. Mereka kemudian mencatat seberapa banyak sejarah evolusi memisahkan spesies tersebut dari kerabat terdekatnya.
Hasil ini juga dikombinasikan dengan data risiko kepunahan untuk sekitar 25 ribu spesies darat dan informasi mengenai ancaman manusia pada berbagai habitat hewan di seluruh dunia.
Secara total, mereka memperkirakan bahwa setidaknya 50 miliar tahun warisan evolusi berada di bawah ancaman aktivitas manusia. Angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak spesies langka tidak memiliki data risiko kepunahan yang memadai.
Reptil, yang menjadi fokus utama penelitian ini, siap untuk kehilangan 13 miliar tahun sejarah evolusi. Reptil tidak hanya mewakili kelas hewan yang paling beragam secara evolusioner, tetapi banyak spesies dengan sejarah panjang juga ditemukan hidup di bawah tekanan manusia, seperti Karibia, Ghats Barat dan Asia Tenggara. Hanya 5% sejarah evolusi reptil yang ditemukan pada spesies yang hidup di daerah dengan sedikit atau tanpa tekanan manusia.
Baca Juga: Ilmuwan: Longsornya Gunung Es Alaska Dapat Sebabkan Tsunami
Kehilangan terbesar dari sejarah evolusi akan didorong oleh kepunahan seluruh kelompok spesies yang berkaitan erat. Ini merujuk pada spesies tak biasa di silsilah keluarga yang memiliki sedikit kerabat dekat dan mengukit jalur evolusi mereka sendiri. Di antaranya kadal buaya Cina (Shinisaurus crocodilurus), katak ungu datri Ghats Barat (Nasikabatrachus sahyadrensis), burung shoebill Afrika (Balaeniceps rex) dan lemur berjari panjang yang dikenal sebagai aye-aye (Daubentonia madagascariensis).
“Mereka adalah beberapa hewan yang paling luar biasa sekaligus terabaikan di Planet Bumi,” kata Rikki Gumbs, pemimpin penelitian dari program ZSL’s EDGE of Existence dan Department of Life Sciences, Imperial College London.
“Analisis kami mengungkap skala kerugian yang tidak bisa kita pahami jika tidak ada upaya keras untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati global,” pungkasnya.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR