Singkap Misteri Laut Jawa, Kisah Kapal Sekutu Sampai U-Boot Jerman

By Fikri Muhammad, Sabtu, 27 Juni 2020 | 01:09 WIB
Cawan yang berhasil ditemukan oleh tim arkeolog di repihan U-Boot di dasar Laut Jawa. Cawan berlabel simbol Nazi buatan Rieber Mitterteich 1941. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id— Perang Dunia II telah berakhir 75 tahun silam. Bencana kemanusiaan itu meningalkan sisa-sisa sejarah dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tak terkecuali di Indonesia, walaupun kita tidak terlibat langsung dalam momentum bersejarah itu, namun tanah air menjadi saksi pertempuran-pertempuran masa lampau.

"Sejarawan berkata bahwa Indonesia adalah terra bellica (tanah pertempuran) karena kabarnya pertempuran akhir PD II itu di Balikpapan saat tentara-tentara Australia menyerang Jepang di sana. Kendati kita bukan bagian Perang Dunia I, kita memiliki monumen Perang Dunia I untuk menghormati skuadron Jerman Asia Timur yang bertempur dengan Inggris di Falklands. Monumen itu berada di pinggang Gunung Pangrango. Terkait dengan Laut Jawa ini adalah bagian dari Pasific theatre," Mahandis Yoanata Thamrin, Managing Editor National Geographic Indonesia membuka Bincang Redaksi, 20 Juni 2020.

Tajuknya, Singkap Misteri Laut Jawa: Kisah Di Balik Penelitian Tentang Kapal Perang Sekutu Sampai U-Boot Jerman.

Laut Jawa tampaknya sudah ditakdirkan menjadi bagian penting dari sejarah. Perannya pun amat besar sebagai rute pelayaran rempah. Bahkan rutenya sibuk hingga hari ini, tambah Mahandis.

Seminar daring tersebut turut mengundang Shinatria Adhityatama, Arkeolog, Puslit Arkenas sebagai narasumber utama. Meringkas penelitian-penelitian arkeologi maritim yang dibahas melalui temuan-temuan kapal di perairan laut Indonesia. 

Baca Juga: Apa yang Diketahui dan Tidak Diketahui Tentang Segitiga Bermuda

HMAS Perth ()

Pertempuran Laut Jawa adalah pertempuran laut yang utama dalam kampanye pasifik selama PD II. AS dan sekutu mengalami kekalahan telak terhadap jepang pada 27 Feb 1942. Terhitung 2300 pelaut AS gugur dalam pertempuran itu. Menariknya, perang itu juga melibatkan orang-orang bersuku jawa, bugis, dan lainya.

Kemudian ada Pertempuran Selat Sunda sebagai lanjutan dari Pertempuran Laut Jawa. Kapal HMAS Perth dan USS Houston menerima perintah untuk berlayar dari Tanjung Priuk pada 28 februari untuk berlayar di Selat Sunda ke Cilacap. Namun naas, mereka disergap oleh armada Jepang. Pada tengah malam pada 1 maret, HMS Perth dan USS Huoston tenggelam.

"Lokasinya ada di Banten Bay, kondisinya sekarang memperlihatkan bahwa USS Huoston masih lebih baik sejak penlitian di tahun 2017. Dibanding HMAS Perth, sekitar 70% kondisinya masih utuh," ucap Adhit (20/06/2020).

Sementara HMAS Perth, melalui penelitian yang dimulai 2014 sampai 2019 memperlihatkan kondisi yang cukup prihatin. Karena menyisakan 40% dari total keseluruhanya.

Melalui teknologi multi beam, para peneliti melihat adanya kemungkingan lubang besar yang dilaukan oleh salvage secara ilegal.