Es Kutub Terus Mencair, Permukaan Laut Bisa Naik Hingga Satu Meter

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 24 Agustus 2020 | 17:32 WIB
Bongkahan es mencair di Ilulissat Icefjord, Greeland. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id – Sekelompok peneliti Inggris menemukan fakta bahwa sekitar 28 triliun ton es telah menghilang dari permukaan bumi sejak 1994. 

Dilansir dari Bussiness Insider, para ilmuwan dari Leeds University, Edinburgh University dan University College London, menganalisis survei satelit dari gletser, gunung, dan lapisan es antara 1994 hingga 2017 untuk mengetahui dampak dari pemanasan global.

Baca Juga: Studi: Setengah dari Laut Dunia Telah Terdampak Perubahan Iklim

Studi yang dipublikasikan pada jurnal Cryosphere Discussions ini menggambarkan hilangnya es dalam jumlah “mengejutkan”. Peneliti mengatakan, mencairnya gletser dan lapisan es dapat menyebabkan permukaan laut naik secara dramatis--kemungkinan mencapai satu meter pada akhir abad ini.

“Setiap sentimeter kenaikan permukaan laut, berpotensi ‘mengusir’ satu juta orang yang tinggal di wilayah yang rendah,” kata Profesor Andy Shepherd, direktur Centre for Polar Observation and Modelling Leeds University.

Pencairan es yang dramatis tersebut juga memiliki beberapa konsekuensi, termasuk gangguan pada biologis perairan Arktika dan Antartika. Juga mengurangi kemampuan Bumi untuk memantulkan radiasi sinar matahari kembali ke luar angkasa.

Penemuan ini sesuai dengan skenario kasus terburuk yang diprediksi oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

“Sebelumnya, peneliti hanya mempelajari area individu—misalnya di Greenland atau Antarktika—di mana es–es mencair. Namun, ini pertama kalinya ada studi yang melihat hilangnya es dari seluruh dunia. Apa yang kami temukan sangat mengejutkan,” papar Shepherd.

Baca Juga: Wolverine Terlihat Kembali Setelah Menghilang Selama 100 Tahun

Penemuan ini dipublikasikan seminggu setelah para ilmuwan dari Ohio State University menemukan fakta bahwa lapisan es di Greenland yang telah mencair, tidak bisa kembali pulih.

Michalea King, pemimpin studi dari Ohio State University mengatakan bahwa es telah hilang dalam jumlah besar, beberapa tahun terakhir. Ini menghasilkan perubahan pada bidang gravitasi Greenland.

Greenland kehilangan sekitar 280 miliar metrik ton es setiap tahunnya. Es yang mencair tersebut, mengalir ke laut setiap tahunnya dan menjadi penyumbang terbesar kenaikan permukaan laut global.