Nationalgeograhic.co.id – Sebuah studi terbaru melaporkan bahwa bongkahan besar es terakhir di Kanada telah runtuh, mengurangi jumlah dari rak es hingga lebih dari setengahnya. Setelah terpisah dari rak es, mereka terbagi dua dan membentuk gunung es seukuran kota Manhattan.
Menurut para peneliti, perubahan iklim kemungkinan memicu runtuhnya es. Luke Copland, profesor glasiologi dari University of Ottawa, mengatakan bahwa pada musim panas tahun ini, suhu di wilayah tersebut lima derajat celcius lebih hangat dibanding rata-rata tahun 1980-2020.
Baca Juga: Langsdorffia, ‘Tanaman Vampir’ yang Mengisap Nutrisi dari Tumbuhan Lain
Terletak di tepi barat laut Pulau Ellesmere, di wilayah Nunavut, Kanada, lapisan es Milne kemungkinan besar runtuh pada 30 atau 31 Juli.
Citra satelit menunjukkan bahwa ada sekitar 43% dari rak es yang pecah. Itu kemudian membentuk potongan-potongan es dengan tebal hingga 260 kaki (80 meter).
“Ia merupakan lapisan es utuh terbesar yang tersisa, tapi kini telah hancur juga,” kata Copland.
A huge section of the Milne #IceShelf has collapsed into the #Arctic Ocean producing a ~79 km2 ice island. Above normal air temperatures, offshore winds and open water in front of the ice shelf are all part of the recipe for ice shelf break up. #MilneIceIsland #Nunavut #seaice pic.twitter.com/fGfj8Me9tA
— ECCC Canadian Ice Service (@ECCC_CIS) August 2, 2020h
Tidak seperti gletser, yang berada di atas daratan, lapisan es ini mengapung di lautan. Mereka biasanya berusia ratusan hingga ribuan tahun dan lebih tebal dari es laut. Sebelum lapisan es Milne pecah, ukurannya lebih luas dari wilayah Washington DC, tapi kini hanya tinggal seperti Manhattan.
Baca Juga: Ditemukan Koloni Baru Penguin Kaisar, Tapi Keberadaan Mereka Terancam
Arktika memanas lebih cepat dibanding wilayah lain di dunia, sebuah fenomena yang dikenal dengan nama “amplifikasi kutub” dan menyebabkan es-es mencair. Saat ini, lapisan es mencair enam kali lebih cepat dibanding tahun 1990-an.
Di Kanada, dulunya ada lapisan es yang terus membentang di pantai utara Ellesmere. Namun, pemanasan global akibat aktivitas manusia telah membuatnya hancur.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR