Nationalgeographic.co.id—Sebelum dan sesudah melakukan tugas kerasulannya semasa hidupnya, Paus Fransiskus selalu mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore. Di basilika itu, sang Paus akan berdoa di hadapan Salus Populi Romani. Paus bahkan tidak lupa meletakkan rangkaian bunga di altarnya sesaat sesudah ia keluar dari rumah sakit.
Setelah Paus Fransiskus terpilih menjadi Paus, ia berkata, “Besok, saya ingin pergi berdoa di hadapan Bunda Maria agar ia dapat melindungi seluruh Roma.” Akan tetapi, siapakah sebenarnya pelindung Kota Abadi ini yang bersama Paus Fransiskus memulai masa kepausannya?
Ikon Bunda Maria yang paling penting
Dalam wasiatnya, Paus Fransiskus menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore. Tepatnya di dekat ikon Salus Populi Romani.
Basilika Santa Maria Maggiore menyimpan ikon Maria yang paling penting, Salus Populi Romani. Dilansir dari laman resmi Basilika Santa Maria Maggiore, menurut tradisi, ikon ini dibuat oleh Santo Lukas Sang Penginjil, santo pelindung para pelukis.
Konon, Santa Helena membawanya ke Roma setelah ia mengunjungi Yerusalem. Santa Helena adalah istri dari kaisar Romawi Konstantinus Klorus dan ibu dari Kaisar Konstantinus Agung.
Panel yang terbuat dari kayu cedar (117 x 79 cm) menggambarkan setengah figur Bunda Maria dengan Kanak-kanak Yesus di gendongannya.
Selama hampir 16 abad, Basilika Santa Maria Maggiore memegang perannya sebagai tempat suci Maria yang sangat penting di Roma. Basilika ini pun menarik para peziarah dari seluruh dunia untuk berdoa di sana. Para peziarah juga bisa merasakan keindahan serta sejarahnya yang menakjubkan.
Basilika Santa Maria Maggiore adalah salah satu dari empat "Basilika Kepausan" (yang lainnya adalah Basilika Agung Santo Yohanes Lateran, Basilika Santo Petrus, dan Basilika Santo Paulus di Luar Tembok).
Baca Juga: Istana Apostolik, 'Dunia dalam Dunia' yang Menjadi Kediaman Resmi Paus
Apa yang unik dari ikon Salus Populi Romani?
Source | : | Vatican News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR