Ular tersebut juga mengalami dehidrasi dalam kehidupannya, diketahui dari timbunan kalsium pada ginjalnya dan juga timbulnya asam urat.
Baca Juga: Ditemukan Bukti Manusia Telah Melakukan Kremasi Sejak 9.000 Tahun Lalu
Sementara itu, meski kerangka burung terlalu rusak untuk diteliti, tapi tim ilmuwan berhasil mengukur tulangnya dan menyimpulkan bahwa itu mirip spesies alap-alap Eurasia, salah satu burung pemangsa yang terkait dengan dewa Horus, Sokar dan Re. Tidak jelas apakah burung itu ditangkap dari alam liar atau sengaja dikembangbiakkan untuk dijadikan mumi.
Dengan studi ini, para peneliti ingin menunjukkan bahwa pemindaian CT mikro dapat mengungkap informasi berharga dari masa lalu tanpa merusak spesimen. Namun, di sisi lain, ini juga mengingatkan kita bahwa ada budaya di mana hewan-hewan tertentu kerap dianggap sebagai persembahan suci bagi para dewa.