Destinasi di Mars Ini Bisa Dikunjungi Wisatawan di Masa Depan

By Fikri Muhammad, Senin, 31 Agustus 2020 | 09:22 WIB
Kawah di planet Mars yang diduga terbentuk oleh sumber air purba. ()

Nationalgeographic.co.id - Mars memiliki lokasi wisata yang luar biasa untuk dijelajahi oleh para wisatawan di masa depan. Gunung berapi besar, ngarai dalam, dan kawah, merupakan salah satunya. Berikut beberapa lokasi yang bisa dikunjungi yang telah dirangkum oleh situs Space.

Olympus Mons

NASA/MOLA Science Team/ O. de Goursac, Adrian Lark ()

Olympus Mons adalah gunung berapi paling ekstrem di tata surya. Terletak di wilayah vulkanik Tharsis, ukurannya hampir sama dengan negara bagian Arizona menurut NASA. Ketinggiannya mencapai 16 mil (25 kilometer), membuatnya hampir tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest di Bumi, yang tingginya sekitar 5,5 mil (8,9 km).

Baca Juga: Pengaruhi Satelit dan Pesawat Luar Angkasa, NASA Selidiki Medan Magnet Bumi yang Melemah

Olympus Mons adalah gunung berapi perisai raksasa, yang terbentuk setelah lava perlahan merayap menuruni lerengnya. Ini berarti bahwa gunung tersebut mungkin mudah didaki oleh penjelajah masa depan, karena kemiringan rata-rata hanya lima persen. Di puncaknya terdapat depresi spektakuler selebar 85 kilometer, yang dibentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava (kemungkinan besar selama letusan) dan runtuh.

Tharsis Volcano

(NASA/JPL)

Saat Anda mendaki di sekitar Olympus Mons, ada baiknya untuk melihat-lihat beberapa gunung berapi lain di wilayah Tharsis. Tharsis menampung 12 gunung berapi raksasa di zona selebar sekitar 2500 mil (4000 km), menurut NASA.

Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung lebih besar daripada yang ada di Bumi. Mungkin karena Mars memiliki tarikan gravitasi lebih lemah yang memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi. Gunung berapi ini mungkin telah meletus selama dua miliar tahun, atau setengahnya dari sejarah usia Mars.

The North and South Poles

(NASA/JPL/USGS)

Mars memiliki dua wilayah es di kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda; kutub utara (foto) dipelajari dari dekat oleh pendarat Phoenix pada tahun 2008, sedangkan pengamatan kutub selatan kami berasal dari pengorbit. 

Suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaannya.

Prosesnya terbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer. Karbon dioksida benar-benar menghilang di belahan bumi utara, meninggalkan lapisan es air. Tetapi beberapa es karbon dioksida tetap ada di atmosfer selatan. Semua pergerakan es ini memiliki efek yang sangat besar pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Galaksi Mirip Dengan Bima Sakti yang Kita Tinggali

Medusae Fossae

(ESA)

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars, dengan beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa tempat itu menyimpan bukti semacam kecelakaan UFO. Penjelasan yang lebih mungkin adalah itu adalah deposit vulkanik yang sangat besar, sekitar seperlima ukuran Amerika Serikat.

Seiring waktu, angin memahat bebatuan menjadi beberapa formasi yang indah, tetapi para peneliti perlu studi lebih lanjut untuk mempelajari bagaimana gunung berapi ini membentuk Medusae Fossae.

Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa formasi tersebut mungkin terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat besar yang terjadi ratusan kali selama 500 juta tahun. Letusan ini akan menghangatkan iklim Planet Merah karena gas rumah kaca dari gunung berapi melayang ke atmosfer.