Raut Bencana dan Tenggelamnya Peradaban Besi di Danau Matano

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 28 Agustus 2020 | 09:59 WIB
Seorang peneliti menemukan remah tembikar di dasar Danau Matano. Dari corak tembikar, tampaknya peradaban Matano telah memiliki teknologi tinggi untuk mengekspresikan citarasa seninya. (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional)

Shinatria Adhityatama, arkeolog Pusat Penelitian Arkeologi National, akan mengulas situs Danau Matano dan ragam temuan arkeologi berikut dengan interpretasi awalnya.

Mengapa peradaban Matano nan masyhur itu seolah-olah menghilang ditelan Bumi? Apa yang sejatinya ditemukan tim peneliti arkeologi dan geologi di dasar ketenangan Danau Matano? Benarkah itu desa yang tenggelam karena bencana gempa bumi?

National Geographic Indonesia menggelar Bincang Redaksi-17 bertajuk “Raut Bencana dan Tenggelamnya Peradaban Besi Danau Matano”. Program diskusi daring ini hanya disiarkan langsung secara daring via aplikasi Zoom, pada Sabtu, 29 Agustus 2020 pukul 15.30-17.00 WIB.

Baca Juga: Perang Dunia Kedua dan Takdir Sophie Rickmers di Perairan Pulau Weh

Anak tombak yang ditemukan tim peneliti arkeologi di Danau Matano. Kawasan ini pernah menjadi penghasil besi dan nikel nan masyhur pada abad pertengahan. (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional)

(National Geographic Indonesia)

Bincang Redaksi turut menghadirkan pemantik diskusi: Sukmandaru Prihatmoko selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia; dan Tri Wurjani selaku Ketua Tim Peneliti Danau Matano dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Silakan mendaftar melalui pranala via bit.ly/bincangredaksi-17 untuk menyingkap teka-teki Danau Matano.