Kematian Steve Irwin Bagai Pisau Panas yang Menembus Mentega

By Fikri Muhammad, Rabu, 9 September 2020 | 20:45 WIB
(Australia Zoo (Archives))

Nationalgeographic.co.id - Saat berumur 6 tahun, ia berhasil menangkap seekor ular coklat berbisa sementara kebanyakan anak seumurannya (bahkan orang dewasa) takut hanya dengan memikirkan mahluk itu saja.

Tiga tahun kemudian, hasratnya untuk berinteraksi dengan satwa liar semakin kuat. Steve cinta semua mahluk hidup dan ia mampu mengatasi mereka.

Pada 1991, Steve mulai mengelola kebun binatang yang sudah dijalani orang tuanya sejak 1970, yakni Beerwah Reptule and Fauna Park--sekarang berubah nama menjadi Australian Zoo. 

 Baca Juga: Pendiri Kompas Gramedia dan Tokoh Pers Jacob Oetama Meninggal Dunia

Kepribadiannya yang antusias membawa Steve hingga ke ranah televisi. Yang paling membuatnya terkenal adalah seri televisi berjudul The Crocodile Hunter yang tayang sejak 1997 hingga 2004.  

Steve menikahi seorang naturalis Amerika bernama Terri Irwin dan memiliki anak perempuan bernama Bindi dan anak lelaki bernama Robert. 

Suatu waktu ia akan berangkat untuk berperan di suatu tayangan film dokumenter di Queensland's Batt Reef. Ia telah telah terlibat dalam acara televisi spesial pada 2001 dengan judul The Ten Deadliest Snakes in the World. Oleh sebab itu, serial baru berjudul Ocean's Deadliest itu tidak mengganggunya sama sekali. Malah, Steve berkomitmen untuk menyebar kasih sayang terhadap semua mahluk.

"Saya percaya jika kita tidak bisa membawa hewan masuk ke hati manusia, mereka akan segera punah," katanya pada Larry King pada 2004. "Kita kehabisan waktu sekarang."

Sedikit yang ia tahu, itu adalah mahluk laut—salah satu yang bahkan tidak dianggap berbahaya— yang merengut nyawanya pada 4 September 2006, saat ia berumur 44 tahun.

Saat Steve meninggal, banyak kabar kematian yang berkembang. Namun, seseorang yang berada di sampingnya saat kejadian, akhirnya menceritakan secara detail tentang kematian Steve dalam acara Australia's Morning Show Studio 10, pada 2014 lalu--delapan tahun setelah kematiannya.

Seorang kameraman bernama Justin Lyons telah bekerja bersama Steve hingga 15 tahun lamanya. Steve pun menganggapnya sebagai 'teman baik' dan 'tangan kanannya'. 

Justin juga tahu betapa antusiasnya Steve saat mengerjakan projek dokumenter di mana mereka harus berhadapan dengan makhluk berbahaya di lautan, seperti hiu dan ular.