Pertempuran Megiddo, Metode dan Teknologi Pertama dalam Sejarah Perang

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 6 Desember 2020 | 09:48 WIB
Prasasti di kuil Karnak yang menggambarkan Thutmose III memerintahkan budak dari Kanaan. (Olaf Tausch / CC BY 3.0)

Nationalgeographic.co.id—Peradaban manusia sejak dulu dipenuhi dengan perang antara berbagai kekuasaan, dari sistem kerajaan hingga negara seperti saat ini. Berkat perang dan pertempuran yang pernah terjadi, peradaban manusia juga melahirkan banyak penemuan seperti alat perang, metode, hingga taktik untuk mengalahkan musuh.

Tercatat dalam sejarah sebagai perang pertama yang melakukan pengembangan teknologi dan metode adalah perang Megiddo. Perang ini menghadapkan kerajaan Mesir kuno dan kerajaan-kerajaan bangsa Kanaan yang saat itu masih di bawah kekuasaan bangsa Mesir.

Seorang sejarawan bernama Rupert Butler dan timnya dalam buku Perang yang Mengubah Sejarah, Buku Pertama: dari Pertempuran Megiddo (1457 SM) hingga Bleinheim (1704), menyebutkan bahwa konflik tersebut diawali sejak firaun Hatshepsut wafat pada 1457 SM. Kematiannya mengakibatkan mahkota harus diturunkan kepada Thutmose III yang saat itu masih terlalu muda menjadi firaun. Momen tersebut menjadi peluang bagi bangsa Kanaan yang ingin memerdekakan diri dari kekuasaan bangsa Mesir kuno.

Baca Juga: Puluhan Mumi Mesir Kuno Peninggalan Zaman Firaun Ditemukan

"Ia (Thutmose III) mendapatkan kabar mengenai masalah yang terjadi di Kanaan. Di kawasan tersebut terdapat banyak kerajaan kecil yang menjadi negara vassal Mesir," tulis mereka. "Di masa sebelumnya, kekuasaan Mesir diakui di kawasan itu, tetapi kemudian pengaruhnya mulai digantikan oleh para pangeran asing. Para pangeran di kawasan tersebut memberontak di bawah kepemimpinan Durusha, raja kadesh."

Meskipun tergolong muda dan sempat menjadi firaun 'boneka' selama beberapa dekade di bawah kekuasaan ibunya, Thutmose III tidak bisa dianggap remeh. Sebab sebelumnya ia sudah menjadi panglima tentara selama bertahun-tahun.

potret firaun Thutmose III (G. Dagli Orti/Bridgeman Images)

Merespon memberontaknya bangsa Kanaan yang berbasis di kota Megiddo, Thutmose III bersama sekitar 20.000 pasukannya untuk menginvasi kota tersebut.

Kereta perang tentara Mesir kuno adalah kekuatan utama dalam setiap perang. Teknologi yang sebenarnya pertama kali diciptakan di Kanaan tersebut digunakan sebagai tahap uji coba pertama kali oleh Thutmose III untuk menginvasi bangsa Kanaan itu sendiri.

Menurut Butler dan timnya, meskipun kereta perang tersebut masih berjari-jari empat dan rapuh tapi pasukan Mesir menggunakannya secara efektif.

"Di Megiddo, pasukan Mesir menggunakannya sebagai pasukan penggempur terdepan untuk mengacaukan dan menyerang pasukan Kanaan sebelum mereka siap tempur" tulisnya.

Baca Juga: Setelah Sepuluh Tahun, Makam Firaun Tutankhamun Selesai Direstorasi