Ketika sang ibu memasuki kamar anak perempuannya untuk menyelidiki laporan tersebut, dia menemukan beberapa laba-laba di sudut ruangan kamar.
Baca Juga: Riset Terbaru: Ganja Medis Ampuh Turunkan Tekanan Darah Pasien Lansia
"Itu tidak terlalu buruk, mungkin ada 50 atau 60," katanya dalam video tersebut. Dan kemudian dia mengarahkan kamera ke sudut lain, memperlihatkan setidaknya dua kali lebih banyak laba-laba yang merambat di dinding dan langit-langit kamar.
"Mereka sangat imut!" serunya.
Saat wanita Sydney itu merekam gambar kemunculan tamu-tamu kecil di rumahnya itu, dia berspekulasi bahwa mereka adalah bayi laba-laba pemburu, yang termasuk dalam keluarga laba-laba Sparassidae dan tersebar luas di Australia dan di tempat lain yang memiliki iklim hangat.
Salah satu spesies laba-laba pemburu, yakni laba-laba pemburu raksasa (Heteropoda maxima) dari Laos, memiliki rentang kaki hingga 12 inci atau sekitar 30 sentimeter. Heteropoda maxima merupakan laba-laba terbesar di dunia menurut diameternya. Namun laba-laba pemburu secara umum rata-rata memiliki rentang kaki tidak lebih dari 5 inci atau sekitar 12,7 sentimeter dan panjang tubuhnya hanya 1 inci atau sekitar 2,5 sentimeter.
Baca Juga: Alih Fungsi Hutan Jadi Kebun Sawit Bikin Suhu Indonesia Makin Panas
Selama musim panas di Australia, jumlah populasi laba-laba pemburu melonjak. Jadi bukan hal yang aneh bagi laba-laba untuk menemukan jalan mereka ke rumah orang, menurut laporan Nine News Australia. Faktanya, banyak penduduk di Sydney telah melaporkan kemunculan laba-laba pemburu sepanjang pekan akhir Januari lalu, kemungkinan karena kondisi cuaca baru-baru ini, menurut ABC.
Tekanan udara yang rendah, setelah beberapa hari sebelumnya suhu udara tercatat tinggi, telah membawa hujan dan kelembapan di wilayah Sydney. Laba-laba pemburu sering mencari perlindungan di rumah manusia ketika panas dan kelembapan udara terlalu tinggi. Rumah penduduk Sydney umumnya menyediakan banyak celah yang aman untuk menjadi tempat laba-laba itu bersembunyi dan bertelur, kata ahli araknologi Robert Raven yang menjabat sebagai Head of Terrestrial Biodiversity di Queensland Museum di Australia.
Jenis cuaca ini juga memberi kondisi yang menguntungkan bagi telur laba-laba pemburu untuk menetas, Raven menambahkan. "Tekanan udara rendah adalah salah satu pemicu munculnya kantung-kantung telur," kata Raven kepada ABC.
Baca Juga: Studi: Air Laut Akan Naik Lebih Tinggi Lampaui Skenario Terburuk PBB
Udara yang hangat dan lembap sangat ideal untuk bayi laba-laba yang berkulit tipis dan cepat mengalami dehidrasi saat kondisi udara terlalu kering. Satu kantung telur dapat menampung ratusan bayi laba-laba pemburu yang dapat menyebabkan serbuan massal seperti yang ada di dalam video dari Sydney tersebut.
Sayangnya, keutuhan kelompok bayi laba-laba yang lucu ini tidak bertahan lama. Sebab laba-laba ini bersifat "sangat kanibal" dan dengan cepat mulai melahap satu sama lain dalam satu atau dua hari, jelas ahli araknologi lainnya, Lizzie Lowe, yang merupakan mahasiswi postdoc di Behavioral Ecology Group di Macquarie University, Australia.