Ilmuwan Temukan Makhluk Aneh yang Hidup di Bawah Lapisan Es Antartika

By Utomo Priyambodo, Kamis, 18 Februari 2021 | 10:00 WIB
Makhluk aneh di bawah lapisan es Antartika. (Huw Griffiths/British Antarctic Survey)

Nationalgeographic.co.id—Sekelompok ilmuwan menemukan kumpulan makhluk laut aneh seperti spons yang hidup di kedalaman sekitar 1.650 kaki di bawah lapisan es Antartika. Kumpulan makhluk aneh itu hidup di atas sebuah batu besar di bawah laut dingin tersebut.

Laporan penemuan makhluk aneh tersebut telah dipublikasikan di jurnal Frontiers in Marine Science pada Senin, 15 Februari 2021. Makhluk hidup aneh yang tak dikenal itu ditemukan oleh tim ahli geologi yang sedang mengebor melalui Lapisan Es Filchner-Ronne, yang membentang melintasi sebagian Laut Weddell.

"Batu itu berasal dari daratan dan kemungkinan jatuh ke bawah lapisan es yang mengapung di atasnya," kata ahli biogeografi Huw Griffiths dari British Antarctic Survey, sebagaimana dikutip dari UPI.

Griffiths, peneliti utama dalam laporan penemuan makhluk aneh itu, mengatakan hewan-hewan itu kemungkinan besar membentuk koloni di atas batu itu setelah jatuh ke dasar laut.

Baca Juga: Jutaan Orang Akan Mati jika Dunia Gagal Tepati Perjanjian Iklim

Tim ahli geologi tidak menemukan keberadaan cahaya alami, seperti cahaya matahari, di area tempat mereka menemukan makhluk laut aneh tersebut. Ada lapisan es setebal seperempat mil yang mengapung di atas batu besar itu. Hewan-hewan tersebut tidak bergerak, tetapi jika mereka bisa bergerak, mereka harus menempuh perjalanan lebih dari 160 mil untuk mencapai permukaan laut terbuka.

Para ahli geologi yang menemukan organisme mirip spons itu tidak sedang mencari atau berharap menemukan makhluk hidup baru di bawah Lapisan Es Filchner-Ronne itu. Di bawah sana sana, suhu air laut yang tidak membeku bisa mencapai 28 derajat Fahrenheit. Saat itu, para geolog tersebut hanya sedang meneliti sedimen di laut tersebut.

"Mereka ingin mencari lumpur agar bisa melihat sejarah lapisan es itu," tutur Griffiths. "Kebetulan, mereka menabrak batu besar, bukan lumpur. Ini bukan kabar baik bagi para ahli geologi, tapi itu adalah penemuan yang luar biasa bagi ahli biologi."

Baca Juga: Gigi 45.000 Tahun Ungkap Kawin Silang Neanderthal dan Manusia Modern

Tim ahli geologi itu kemudian memberikan video hasil rekaman mereka di bawah laut dingin tersebut kepada tim ahli biologi kelautan, termasuk Griffiths, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari ekosistem kutub yang keras.

"Tim (biologi kelautan) yang terlibat ini telah membuat banyak penemuan semacam itu termasuk banyak spesies baru, tetapi kami biasanya melakukannya dari kapal," kata Griffiths. "Penemuan ini benar-benar tidak disengaja karena kami bahkan tidak mencari makhluk hidup ini ketika kami menemukannya."

Para ilmuwan tidak tahu bagaimana hewan-hewan itu datang untuk membuat koloni di atas batu besar tersebut atau bagaimana tepatnya mereka bertahan hidup dalam kondisi dingin dan tanpa cahaya di bawah lapisan es. Mereka mengatakan mereka bahkan tidak tahu itu organisme apa.

Baca Juga: Terdeteksi di Mars: Reaksi Kimia yang Menghadirkan Misteri Baru

"Kami hanya melihat sekilas video tersebut dan itu tidak memiliki cukup detail untuk dapat mengidentifikasi mereka sebagai spesies apa," ujar Griffiths. "Kami berpikir bahwa setidaknya ada dua jenis spons dan beberapa hewan lain yang tidak dapat kami identifikasi. Mengingat biasanya kami menemukan spesies baru saat bekerja di Antartika, ada kemungkinan besar bahwa mereka mungkin spesies baru dalam sains."

Masih banyak pertanyaan tentang penemuan itu. Untuk menjawabnya, para peneliti berharap menemukan lebih banyak batu besar seperti yang ada dalam laporan studi yang baru mereka terbitkan itu.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa ekosistem kutub bahkan lebih beragam dari yang kami perkirakan dan bahwa beberapa hewan dapat bertahan hidup jauh dari sinar matahari daripada yang kami yakini sebelumnya," kata Griffith. Tugas ia dan timnya saat ini adalah mencari tahu lebih lanjut soal peran apa makhluk-makhluk aneh itu berikan bagi ekosistem Antartika yang lebih luas.