Aktivitas Konsumsi Manusia Berdampak Pada Lingkungan, Bagaimana Mengatasinya?

By Fathia Yasmine, Rabu, 17 Februari 2021 | 21:21 WIB
Ilustrasi reuse dan recycle kemasan botol plastik (Shutterstock)

Dilansir dari pemberitaan Kontan (01/07/2020)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahkan menargetkan program Indonesia Bebas Sampah 2025 yang mengatur pengurangan sampah kemasan plastik hingga 30 persen.

Peraturan ini dihadirkan sebagai salah satu bentuk dari penerapan ekonomi sirkular yang bertujuan untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan, mengurangi pemakaian sumber daya baru, serta memperluas dampak positif yang dapat diterima oleh masyarakat.

Baca Juga: Terdeteksi di Mars: Reaksi Kimia yang Menghadirkan Misteri Baru

Salah satu langkah yang dilakukan di antaranya yaitu melalui penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) dan juga penyediaan tempat daur ulang dan pembentukan komunitas. 

Meski begitu, permasalahan sampah sesungguhnya bukan saja tanggung jawab pemerintah, diperlukan kontribusi masyarakat dan para produsen untuk mewujudkan Indonesia bebas dari sampah plastik.

Di Indonesia sendiri, mulai banyak produsen yang beralih menjadi lebih ramah plastik. Misalnya seperti yang dilakukan oleh AQUA lewat penggantian segel plastik menjadi cincin pengaman. Selain itu, ada pula produk AQUA Life yang merupakan air minum kemasan yang terbuat dari 100 persen bahan daur ulang dan dapat didaur ulang.

Menyusul AQUA Life, inovasi selanjutnya adalah botol 600ml yang 100% dapat didaur ulang hingga ke labelnya. Label pada kemasan terbaru dari AQUA ini berbeda dengan label pada umumnya yang menggunakan bahan PVC. Label berbahan PVC biasanya harus dipisahkan terlebih dahulu baru kemudian kemasan botol dapat didaur ulang.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Obat yang Bisa Turunkan Berat Badan Secara Dramatis

Oleh karena itu, AQUA memperkenalkan label berbahan PET untuk mempermudah proses daur ulang. Terobosan-terobosan yang diluncurkan AQUA bertujuan untuk menyediakan lebih banyak pilihan bagi masyarakat yang ingin lebih bijak dalam konsumsi.

AQUA juga berhasil mendirikan Recycling Business Unit (RBU) di Bali untuk mengelola sampah botol plastik yang mampu mengumpulkan rata-rata 13.000 ton sampah kemasan plastik setiap tahun. Baru-baru ini, AQUA berkolaborasi dengan brand fesyen H&M untuk mengubah plastik menjadi pakaian anak sehari-hari.

Tak hanya itu, aplikasi Octopus juga digandeng untuk mempermudah orang mengelola sampah hariannya, sekaligus mendukung ekonomi sirkular dengan membantu para pemulung.

Dengan adanya kerja sama AQUA dengan Octopus, orang-orang dapat memesan layanan penjemputan untuk sampah plastik yang telah mereka pilah. Pasukan Octopus nantinya akan menjemput kemudian membawa sampah plastik ke RBU AQUA atau pusat daur ulang setempat.

Berbagi cerita AQUA ()

Selain itu, pemesan layanan akan mendapat poin untuk setiap sampah botol plastik yang mereka kirimkan. Poin yang terkumpul dapat ditukarkan kupon atau disumbangkan ke pemulung di sekitar mereka berada.

Langkah kecil ini pun sudah selayaknya diikuti juga oleh masyarakat. Terutama di wilayah Bali yang identik dengan tujuan pariwisata mancanegara. Melalui tindak konsumsi yang bertanggung jawab serta pengelolaan sampah yang tepat, keindahan alam akan terus terjaga hingga di masa depan.

Lalu, seperti apa partisipasi yang bisa dilakukan oleh AQUA dan masyarakat Bali dalam rangka mendukung ekonomi sirkular? Temukan jawabannya dalam webinar “Inspirasi Bijak dari Pulau Dewata Untuk Kebaikan Lingkungan”.

Diselenggarakan pada Selasa, 19 Februari 2021, webinar ini merupakan hasil kerja sama antara National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dengan #BijakBerplastik Danone-AQUA. Agenda ini pun dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Di Balik Mausoleum Cinta untuk Sang Filantrop Tionghoa di Batavia

Webinar tak hanya membahas bagaimana upaya penggerakan ekonomi sirkular, kontribusi para penggerak masyarakat Bali seperti komunitas Malu Dong Community, Octopus.ina, dan Systemiq pun turut hadir untuk berbagi kisah dan gerakan masing-masing. Mari bergabung dengan gerakan #SayaPilihBumi dan #BijakBeplastik lewat gerakan kebaikan untuk lingkungan  mulai dari hal kecil melalui laman registrasi bit.ly/CeritaInspirasiBali.