Perundungan Anak Bisa Berefek Seumur Hidup bagi Korban dan Pelakunya

By Utomo Priyambodo, Kamis, 4 Maret 2021 | 16:00 WIB
Ilustrasi bullying. (klingsup/Getty Images/iStockphoto)

Laporan-laporan sebelumnya, termasuk beberapa dari Great Smoky Mountains Study, menunjukkan bahwa orang-orang dewasa muda yang diintimidasi sejak kecil dapat memiliki masalah kesehatan mental jangka panjang seperti gangguan kecemasan, gangguan panik, dan depresi.

Korban bullying "memiliki masalah emosional jangka panjang yang terburuk dan hasil kesehatan yang buruk," tulis Copeland dan rekan-rekan penulisnya seperti dilansir National Geographic.

Dalam riset ini para peneliti mengukur kadar protein C-reaktif (CRP) dalam darah —penanda peradangan kronis yang dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik— para peserta pada beberapa titik selama masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda mereka. CRP adalah tanda stres pada tubuh, kata Copeland, dan "pertanda masalah kesehatan di masa mendatang."

Para peneliti kemudian menemukan tingkat CRP pada semua peserta ditemukan meningkat seiring bertambahnya usia mereka. Tetapi mereka yang pernah ditindas memiliki tingkat kenaikan tertinggi, dan mantan penindas memiliki tingkat terendah.

Baca Juga: Saat Anak Menjadi Pelaku Bullying, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Catherine Bradshaw, wakil direktur Johns Hopkins Center for the Prevention of Youth Violence di Baltimore, Maryland, memperingatkan agar tidak terlalu menafsirkan tingkat CRP yang lebih rendah pada para pelaku bullying sebagai sesuatu yang baik dan sehat. Dan bahkan jika temuan Duke University itu adalah bukti bahwa menjadi penindas mungkin baik, itu tidak boleh dibaca sebagai izin untuk menindas, katanya.

Ada "studi-studi lain yang terdokumentasi dengan baik, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam penindasan cenderung akan membuat masalah-masalah lainnya," kata Bradshaw. Misalnya, anak-anak pelaku intimidasi lebih cenderung menjadi anggota geng, membawa senjata, dan membolos.

Jadi, jagalah anak-anak kita agar jangan sampai terlibat perilaku bullying, baik sebagai korban maupun pelakunya.