Banyak Hewan Peliharaan Eksotis Menderita Atau Mati Saat Transit

By Fikri Muhammad, Kamis, 25 Maret 2021 | 13:00 WIB
Banyak reptil yang dijual sebagai hewan peliharaan, seperti ini di pameran hewan peliharaan di California, dikembangbiakkan di penangkaran, sementara yang lain diambil dari alam liar. Hewan yang tidak dibeli secara langsung di pameran atau toko hewan peliharaan harus dikirimkan ke pemilik barunya, tetapi para pendukung mengatakan bahwa peraturan yang dimaksudkan untuk memastikan pengiriman hewan hidup secara manusiawi tidak memadai. (MEDIA NEWS GROUP/ORANGE COUNTY REGISTER, GETTY IMAGES)

Sekelompok pemangku kepentingan dari dalam dan luar pemerintah berpartisipasi, dan akhirnya mereka menetapkan pedoman baru, kata Weissgold di laman National Geographic.

Tetapi sebelum proses untuk mengadopsi peraturan secara hukum dimulai, industri hewan peliharaan mulai mundur ke belakang layar untuk menekan pejabat agar tidak mengadopsi perubahan tersebut, lanjut Weissgold.

Anggota PIJAC (Pet Industry Joint Advisory Council) juga melakukan kampanye penulisan surat untuk memprotes perubahan tersebut. U.S. Fish and Wildlife Service akhirnya membatalkan upaya tersebut.

“PIJAC tidak menginginkan peraturan karena importir tidak menginginkannya, dan importir tidak menginginkannya karena akan menaikkan biaya pengiriman hewan,” kata Weissgold. 

Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon

Meski demikian, belum banyak penjual dan pembeli hewan peliharaan eksotis yang memikirkan mereka. Pedagang fokus pada keuntungan. Tak sebanding dengan kesejahteraan hewan yang diberlakukan. 

Sebagian konsumen juga tidak mempertimbangkan bagaimana hewan yang mereka beli itu sampai ke toko hewan peliharaan atau apakan hewan itu akan lebih baik jika berada di alam liar.