3. El Dorado - Kota Emas yang Hilang
Selama ratusan tahun, pemburu harta karun dan sejarawan sama-sama mencari El Dorado, kota emas yang hilang. Gagasan tentang kota yang dipenuhi emas dan kekayaan lainnya itu memiliki daya tarik alami, menarik perhatian individu dari seluruh dunia dengan harapan menemukan harta karun dengan nilai tertinggi, dan keajaiban kuno. Terlepas dari banyaknya ekspedisi di seluruh Amerika Latin, kota emas El Dorado tetap menjadi legenda, tanpa bukti fisik yang mendukung keberadaannya.
Asal-usul El Dorado berasal dari kisah-kisah legendaris suku Muiska. Setelah dua migrasi --satu pada 1270 SM dan satu antara 800 dan 500 SM, suku Muiska menduduki daerah Cundinamarca dan Boyacá di Kolombia. Menurut legenda, seperti yang tertulis dalam “El Carnero” karya Juan Rodriguez Freyle, Muiska mempraktikkan ritual untuk setiap raja yang baru diangkat yang melibatkan serbuk emas dan harta berharga lainnya.
Ketika seorang pemimpin baru diangkat, banyak ritual akan dilakukan sebelum dia mengambil perannya sebagai raja. Dalam salah satu ritual ini, raja baru akan dibawa ke Danau Guatavita, di mana dia akan ditelanjangi, dan ditutupi serbuk emas. Dia akan ditempatkan di atas rakit yang sangat dihias, bersama dengan pengiringnya dan tumpukan emas dan batu mulia. Rakit itu akan dikirim ke tengah danau, di mana raja akan membersihkan serbuk emas dari tubuhnya, sementara pembantunya akan membuang pecahan emas dan batu mulia ke dalam danau. Ritual ini dimaksudkan sebagai pengorbanan kepada dewa Muiska.
Baca Juga: Arkeolog Menggali Kembali Kota Hilang di Honduras
Pada tahun 1545, Conquistadores Lázaro Fonte dan Hernán Perez de Quesada berusaha mengeringkan Danau Guatavita. Saat mereka melakukannya, mereka menemukan emas di sepanjang tepinya, memicu kecurigaan mereka bahwa danau itu berisi harta kekayaan.
Mereka bekerja selama tiga bulan, dengan pekerja membentuk rantai ember, tetapi mereka tidak dapat mengeringkan danau dengan cukup untuk mencapai harta apa pun di dalam danau. Pada tahun 1580, upaya lain untuk mengeringkan danau dilakukan oleh pengusaha bisnis Antonio de Sepúlveda. Sekali lagi, berbagai keping emas ditemukan di sepanjang tepiannya, tetapi harta di kedalaman danau tetap tersembunyi.
Upaya pencarian-pencarian lainnya juga telah dilakukan di Danau Guatavita, dengan perkiraan bahwa danau tersebut dapat berisi emas hingga senilai 300 juta dolar AS, namun tidak berhasil menemukan harta karun tersebut. Semua pencarian terhenti ketika pemerintah Kolombia menyatakan danau itu sebagai kawasan lindung pada tahun 1965.