Umbu mengajarkan puisi kepada murid-muridnya untuk menyelami diri dan kehidupan mereka masing-masing. Bukan agar mereka semua menjadi penyair. Banyak murid Umbu yang kini menjadi orang-orang besar dalam profesinya seperti pengusaha, arsitek, dosen, dokter, dan hakim, dan banyak dari mereka tetap mencintai puisi dan kesenian.
"Jadi bagi saya Umbu tidak mencetak barisan penyair, tapi Umbu berupaya menyuntikkan benih-benih kecintaan terhadap puisi, terhadap sastra, pada murid-muridnya. Entah si murid nanti menjadi arsitek, menjadi tentara, menjadi polisi, menjadi dokter, menjadi apa itu silakan muridnya yang penting ada sentuhan puisi sehingga lahir arsitek yang berwawasan puisi, guru yang berwawasan puisi, atau tentara yang berwawasan puisi, tidak harus menjadi seorang penyair," kata Jengki.
Warih juga sependapat bahwa bagi Umbu tidaklah penting murid-muridnya akan menjadi penyair ataupun jadi apa. "Tetapi puisi itu, kata dia, akan membawa seseorang itu mengalami pengalaman kehidupan dan menemukan daya haru yang dalam. Kata dia, masalah dalam hidup seseorang itu bila sudah kehilangan daya haru dan puisi memungkinkan seseorang untuk menemukan daya harus yang terdalam dalam dirinya," tutur Warih mengenang kembali pesan Umbu.
Menurut Warih, Umbu juga sering menyampaikan secara tidak langsung bahwa yang yang terpenting untuk diraih dalam proses penciptaan puisi bukanlah semata keindahan puisi itu sendiri, melainkan proses penemuan diri. "Saya kira dedikasinya tak tergantikan dalam sastra Indonesia karena dia seakan-akan meniadakan dirinya dan justru bahagia karena melihat orang lain bahagia menemukan kepribadian dan daya ciptanya," ujar Warih.
Senada dengan murid-murid Umbu lainnya, Cok juga mengatakan bahwa Umbu mengajarkan puisi kepada banyak orang sebagai medium untuk "mengasah kemanusiawian diri", "permenungan", dan "sublimasi". "Jadi kita memahami maksudnya Pak Umbu itu ketika kita mengambil peran-peran [profesional kita] sendiri," ujar Cok.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon