Konsep Hindu-Buddha dalam Tata Ruang Kesultanan Islam di Jawa

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 12 April 2021 | 13:00 WIB
Para prajurit Keraton Yogyakarta, dari berbagai kesatuan wilayah, bersiap melakukan upacara Grebeg Syawal. (Mahandis Yoanata Thamrin)

Nationalgeographic.co.id—Meski kini dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ternyata dalam proses penyebarannya agama Islam mengadopsi tradisi Hindu-Buddha. Terbukti dari bangunan masa kesultanan yang memiliki falsafah tersebut.

Hal itu diungkap oleh arkeolog Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, lewat diskusi Arkeologi Al-Qur'an di Nusantara, Jumat, 9 April 2021. Dalam forum itu juga ia memperkenalkan bukunya, Lawang Seketeng, yang mencatat temuan adopsi itu.

Konsep Hindu-Buddha masih digunakan berkat pendekatan ajaran Islam yang disebarkan secara damai dan perlahan. Munandar menyebut, bahkan pembangunannya kesultanan masih menggunakan para pemikir yang mengetahui konsep itu.

Baca Juga: Sisik Melik Makna di Balik Toponimi 'Jalan Malioboro' di Yogyakarta