Di Rumah Achmad Soebardjo, Akhirnya Tan Malaka dan Soekarno Berjumpa

By Utomo Priyambodo, Rabu, 14 April 2021 | 19:00 WIB
Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka (1897-1949). Diburu polisi rahasia internasional, namun tewas ditangan Republiknya sendiri. Di rumah Achmad Subardjo, Tan Malaka jatuh cinta kepada keponakan Achmad Soebardjo, Jo yang pintar main piano. (United Archives)

"Permintaan Tan Malaka dikabulkan oleh Subardjo, setelah syarat terpenuhi, yakni Tan Malaka menceritakan kisahnya selama dalam pengasingan," ujar Yeni yang menuturkan apa yang tertulis dalam buku berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia 1 itu. Buku itu merupakan karya Harry A. Poeze.

Poeze merupakan peneliti KITLV sekaligus penulis buku biografi Tan Malaka. Bahkan, yang ia tulis adalah buku biografi terbesar terkait Tan Malaka.

Dengan difasilitasi oleh Achmad Soebardjo, Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, akhirnya menemui Tan Malaka di rumah tersebut. "Dalam pertemuan itu Bung Karno mengaku banyak belajar dari bukunya Tan Malaka yang berjudul Aksi Massa," kata Yeni.

Dalam pertemuan tersebut Bung Karno meminta pendapat Tan Malaka perihal strategi perjuangan mempertahankan kedaulatan bangsa. Tak disangka, ungkap Yeni, Tan Malaka memiliki syarat terkait surat sebagai tanda perkenalannya dengan Bung Karno.

"Tak lama kemudian, testamen politik itu hadir. Isi testamennya bahwa kekuasaan akan diberikan kepada Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Iwa Kusumasumantri, serta Wongsonegoro, jika Soekarno-Hatta ditangkap," tutur Yeni. Dia menambahkan, "Di rumah Subardjo ini pula Tan Malaka jatuh cinta kepada keponakan Achmad Soebardjo, Jo yang pintar main piano."

Rumah Tan Malaka di Nagari Pandan Gadang. Dahulunya tak jauh dari rumah ini ada sebuah surau kecil dimana Tan Malaka di lahirkan. Sekarang surau itu sudah tidak ada lagi. (Zulkifli/National Geographic Indonesia)

Baca Juga: Bung Karno dan Sate Sebagai Penyambung Lidah Rakyat Asia-Afrika

Bambang Eryudhawan, anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta sekaligus kurator dari Yayasan Bung Karno, juga membenarkan bahwa rumah Achmad Soebardjo memang pernah jadi tempat pertemuan bersejarah antara Soekarno dan Tan Malaka. "Kemudian dilanjutkan lagi pada waktu-waktu berikutnya di rumah Dokter Soeharto di Jalan Kramat dan itu menghasilkan Testamen Politik," kata Yudha, sapaan Eryudhawan.

Pertemuan itu terjadi tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Harry A Poeze menulis pertemuan tersebut terjadi pada 9 September 1945.

"Karena waktu proklamasi bahkan Tan Malaka juga nggak terinfokan ada proklamasi. Jadi Pak Bardjo yang mengakomodasi pertemuan itu di rumahnya di Cikini. Dan itulah pertemuan Bung Karno dan Tan Malaka yang pertama secara face to face," ujar Yudha mengisahkan kembali sejarah yang ditulis Poeze tersebut.

Baca Juga: Tahukah Kita Bung Karno Pernah Menolak Bantuan Dana dan Tarik Keanggotaan Indonesia dari IMF