“Diperkirakan sudah mati sejak subuh,” kata Imam Syafii, petugas teknis lapangan dari Dinas Perikanan Jember sperti dilansir Kompas.com.
Menurut Imam, ketika ada temuan hiu tersebut, anggota kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) langsung menghubunginya. “Ada anggota kelompok pengawas yang nelepon ke saya kalau ada hiu mati,” ucap dia.
Baca Juga: Hiu Gergaji Terbesar di Dunia Ditemukan Terdampar di Florida
Imam mengatakan, ada tiga kemungkinan hiu tersebut terdampar hingga mati. Pertama, karena karena mengejar makanan hingga terdampar ke pinggir pantai. Kedua, karena terkena jaring nelayan. Ketiga, karena terkena penyakit.
Untuk mencegah kemungkinan penybaran penyakit ke manusia, Dinas Perikanan meminta agar hiu itu segera dikuburkan. Sebab, bila terkena penyakit, khawatir berdampak pada warga sekitar.
“Rencana tadi dikubur. Namun, karena menjelang maghrib, masih belum,” tambah dia.
Untuk sementara, ikan hiu itu diikat agar tidak kembali hanyut oleh ombak. Rencananya, malam ini akan dikuburkan bersama warga dan para petugas.
“Warga tidak mengambil daging ikan itu karena sudah tahu, khawatir ada penyakit,” pungkasnya.