Alasan Kegagalan Berkencan Masa Kini: Perbedaan Pandangan Politik

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 23 April 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi pasangan. (Citra Anastasia)

Setidaknya 72 persen suka bila menemukan lawan jenisnya memilih kandidat politik di bio profil. Di sisi lain, setengah dari seluruh responden juga berpendapat kalau membicarakan politik terlalu dini bisa mematikan rasa ketertarikan untuk melanjutkan hubungan.

Survei serupa juga dirilis It's Just Lunch. Mereka menemukan 50% pria dan wanita yang menjadi responden menyatakan dirinya bisa berkencan dengan pasangan yang pandangan politiknya berlawanan untuk hubungan jangka pendek.

Responden itu juga mengakui, bahwa pasangan yang pandangan politiknya berbeda tidak ideal untuk diajak komitmen jangka panjang.

Lembaga konsultasi kencan itu juga menemukan 63% respondennya mengaku hanya mengencani orang yang memiliki kesamaan pandangan politik dan keyakinan.

Baca Juga: Dewa dan Dewi Cinta dari Berbagai Kebudayaan di Penjuru Dunia

Pasangan yang sedang jatuh cinta. (nd3000/Getty Images/iStockphoto)

Studi akademis juga sempat dilakukan Gregory A. Huber dan Neil Malhotra dari Yale University di The Journal of Politics (Vol. 79 No. 1 tahun 2017) dengan hasil yang hampir mirip.

Dilansir dari rilis Yale University, Huber mengungkapkan bahwa memilih pasangan beda agama tak begitu besar dampaknya daripada politik.

"Menariknya, ketidaktertarikan pada politik memiliki dampak. Orang yang tidak tertarik politik tidak terlalu tertarik untuk berkencan dengan orang yang benar-benar suka politik," ucapnya. "Kalau Anda kenal orang-orang yang tidak tertarik politik, menurut saya sepenuhnya akurat."

Selain pandangan politik, sebenarnya yang merupakan faktor terbesar orang di Amerika memilih pasangan adalah usia, ras, dan tingkat pendidikan.

"Pengaruh orientasi politik tidak setingkat dengan hal-hal itu, tetapi tetap jadi faktor," ia menambahkan.