Pertempuran Tsushima, Kejayaan Militer Jepang Melawan Dominasi Eropa

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 5 Mei 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi pertempuran di selat Tsushima, Mei 1905. (Shinohara Kyuki via Naval Encyclopedia)

 

Mengetahui kekalahan militernya, Tsar Nicholas II segera memerintahkan armada laut di Baltik untuk ke Selat Tsushima dengan memutar jauh melewati Terusan Suez. Bahkan salah satunya harus singgah di Madagaskar untuk isi bahan bakar.

Angkatan Darat Rusia pun didatangkan dari Moskow lewat Kereta Api Trans-Siberia. Kekuatan penuh ini bertujuan untuk mematahkan blokade Jepang dan meraih kembali dominasi laut mereka di Perairan Korea.

Rupert Butler dkk dalam buku Perang yang Mengubah Sejarah, Buku Kedua menulis, armada Baltik terbagi dari tiga rute, dan baru bergabung di Laut Tiongkok Selatan Maret 1905.

Penggabungan armada dengan 38 kapal ini diangap sebagai kekuatan penuh militer Rusia.

Tengah malam antara 26 dan 27 Mei, armada Rusia memasuki Selat Tsushima dengan harapan bisa menghadapi Jepang di siang hari. Namun mereka kepergok kapal penjelajah Jepang, Shinamo Maru di antara kabut sebelum subuh.

Baca Juga: Maiko dan Kisah Pelacuran Perempuan Jepang di Hindia Belanda

Armada Jepang berangkat menuju Selat Tsushima untuk menghadapi armada Rusia dari Baltik pada 27 Mei 1905. (Shigetada Seki (Tokyo: Hakubunkan))

Terdeteksinya keberadaan kapal Rusia membuat Armada Jepang di pelabuhan Masampo, pesisir tenggara Korea berangkat dari pukul 05.05 waktu setempat. Armada juga diberangkatkan dari Pulau Tsushima. Total yang dikerahkan Jepang berjumlah 103 kapal.

Pukul 13.39 27 Mei, armada laut Jepang berhasil memergoki armada Rusia. Butler dan tim menulis, kapal-kapal Jepang relatif modern daripada Rusia dalam pertempuran ini, bahkan satu jam setelahnya, mereka dapat melakukan manuver rumit agar bisa sejajar dengan armada Rusia.

Sedangkan armada Rusia berada dalam formasi berantakan yang terbagi dalam dua barisan.

Kedua pihak dalam baku tembak. Jepang memfokuskan targentnya pada Savaroff dan Oslyabya yang mengakibatkan keduanya lumpuh dan kebakaran. Sedangkan Rusia berhasil melumpuhkan Asama. Kedua pihak mengalami keberhasilan.

Baca Juga: Tameichi Hara, Kesaksian Kapten Jepang dalam Pertempuran Laut Jawa