Rekomendasi Destinasi: Pelesiran Sambil Mengenal Para Raksasa dan Laut

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 5 Mei 2021 | 19:00 WIB
Pengunjung berenang bersama hiu paus di Teluk Cenderawasih, Nabire. Aktivitas nelayan di seputar Kw (Yunaidi Joepoet)

 

Ada pula World Cetacean Alliance yang berdiri sejak 2016 di Inggris. Mereka bertujuan untuk mengenalkan paus, lumba-lumba, pesut, dan hewan Catacea lainnya agar memotivasi masyarakat untuk melindungi paus dengan bidangnya masing-masing.

Salah satu upaya mereka bahkan membuat tempat untuk mengamati paus yang ramah untuk mamalia laut itu.

Di luar negeri, tempat yang memiliki standar ketat untuk perlindungan laut adalah Hervey Bay di Australia, dan The Bluff di Afrika Selatan. Tahun ini, Dana Point di California, dan Tenerife-La Gomera di Canary Islands, Spanyol, menyusul sertifikasi ini, ungkap pihak Cetacean di National Geographic.

Meski belum ada satu pun dari konservasi Indonesia berwacana untuk standar ini, perlindungan dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lewat Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi.

Wacana itu dilakukan lewat Keputusan Menteri (Kepmen) KP No. 79 tahun 2018 tentang RAN Konservasi Mamalia Laut tahun 2018-2022.

Khususnya pada hiu paus, terbit pula Keputusan Menteri KP No. 16 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus tahun 2021.

Lantas di mana kita dapat berwisata untuk menjumpai para raksasa laut?

 

Baca Juga: Ditemukan Kadar Polutan Beracun yang Tinggi Pada 83 Paus dan Lumba-lumba

Pulau Pieh yang menjadi kawasan konservasi paus, lumba-lumba, dan mamalia laut lainnya. (KKP)