Sains Terbaru, Batas Emisi Gagal Jika Hidrogen Tak Digunakan Efisien

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 10 Mei 2021 | 04:00 WIB
Sebuah aplikasi sains terbaru, Coradia iLint, kereta bertenaga hidrogen ini akan beroperasi tanpa polusi suara dan udara di Jerman. Bahan bakar berbasis hidrogen dapat menjadi pembawa energi bersih yang hebat, namun biaya dan risikonya juga besar. (Alstom)

 

Para ilmuwan yang menulis di Nature itu menganggap BBH harganya akan sangat mahal, dan langka dalam beberapa dekade mendatang. Terlebih BBH akan sangat dibutuhkan pada 2050, ketika alat-alat yang memanfaatkannya kian masif, dan didorong tuntutan emisi nol global.

Maka, peralatan-peralatan yang dianggap siap-hidrogen nantinya akan bergantung kembali pada gas fosil, sehingga tetap menghasilkan emisi karbon yang mendorong pemanasan global.

“Bahan bakar berbasis hidrogen dapat menjadi pembawa energi bersih yang hebat, namun biaya dan risikonya juga besar,” kata Falko Ueckerdt, penulis utama studi dari Potsdam Institute for Climate Impact Research, Jerman.

"Kalau kita berpegang pada teknologi pembakaran dan berharap untuk memberi mereka bahan bakar berbasis hidrogen, dan ini ternyata terlalu mahal dan langka, maka kita pada akhirnya akan membakar lebih banyak minyak dan gas," jelasnya dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Studi Terbaru: Lumpur Lapindo Sumber Emisi Gas Metana Terbesar di Bumi

Pembangkit listrik tenaga batu bara merupakan salah satu industri penghasil emisi yang tinggi. (Kodda/Thinkstock)

Ueckerdt bersama timnya menulis, produksi listrik terbarukan dapat meningkat pesat sering jatuhnya biaya, tetapi itu baru sebagian kecil dari energi yang digunakan secara keseluruhan. Sebab sebagian besar energi secara mendasar disediakn oleh batu bara, minyak, dan gas.

Mereka pun berpendapat, penggunaan listrik secara langsung memang efisien, tetapi membutuhkan penemuan lebih baru pada jenis mobil dan sistem pemanas.

Penggunana listrik untuk membuat hidrogen dari air, dan kemudian menggunakan karbon dioksida untuk membuat bahan bakar lain, dapat menghasilkan pengganti kekurangan dari bahan bakar fosil.