Sains Terbaru, Batas Emisi Gagal Jika Hidrogen Tak Digunakan Efisien

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 10 Mei 2021 | 04:00 WIB
Sebuah aplikasi sains terbaru, Coradia iLint, kereta bertenaga hidrogen ini akan beroperasi tanpa polusi suara dan udara di Jerman. Bahan bakar berbasis hidrogen dapat menjadi pembawa energi bersih yang hebat, namun biaya dan risikonya juga besar. (Alstom)

Kendati demikian, pengembangan lewat reaksi kimia itu tidak dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar untuk mengatasi darurat iklim tepat waktu.

Dalam laporan itu, mereka menulis pengembangan dalam teknologi dan pajak karbon yang meningkat cepat adalah jawaban untuk target batas emsisi global itu.

“Karena itu, kita harus memprioritaskan bahan bakar berbasis hidrogen yang berharga itu untuk hal-hal yang sangat diperlukan: penerbangan jarak jauh, bahan baku dalam produksi kimia, dan produksi baja,” sarannya.

Cara terbaik untuk menggunakan BBH demi mewujudkan target batas emisi global adalah elektrifikasi yang harus didihulukan untuk memastikan masa depan yang aman, terang para peneliti.

Baca Juga: Mobil Listrik Tesla Melesat ke Antariksa

Awan jamur hasil dari uji coba bom hidrogen AS di Kepulauan Bikini, 1 Maret 1954. (Wikimedia Commons)

Mereka menghitung, bahwa produksi dan hasil pembakaran BBH di ketel gas rumahan dapat membutuhkan enam hingga 14 lebih banyak listrik daripada pompa pemanas yang memberikan kehangatan yang sama.

Penyebabnya, ada energi yang terbuang sia-sia untuk memproduksi hidrogen, yang kemudian jadi listrik, hingga ke proses pembakaran.

Sedangkan mobil energi listrik, penggunaan e-fuelnya justru cenderung lima kali lebih banyk daripada yang dibutuhkan untuk mobil bertenaga baterai.

"Saat ini kita jauh dari 100% listrik terbarukan. Jika diproduksi dengan campuran listrik saat ini [di Eropa], BBH akan meningkatkan--bukan menurunkan--emisi gas rumah kaca, [dibandingkan dengan] penggunaan bahan bakar fosil," papar para peneliti.

“Namun, ini juga dapat jadi momentum yang kuat sebagai solusi skala besar dan jangka panjang untuk dekarbonisasi jaringan gas.”