Runtuhnya Peradaban Pueblo Kuno Beri Peringatan Keras untuk Dunia

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 15 Mei 2021 | 10:00 WIB
Istana tebing peradaban Peublo di Mesa Verde, Colorado. (WILLIAM LOTHROP, MYSHOT)

Nationalgeographic.co.id—Di daerah tempat perbatasan Colorado, Utah, Arizona, dan New Mexico kini bertemu, peradaban Pueblo kuno sempat berkembang pesat. Suku bangsa Peublo kuno itu kemudian mengalami pasang surut keruntuhan beberapa kali selama rentang 800 tahun.

Setiap kali mereka pulih, budaya mereka berubah. Sejarah yang berubah ini dapat dilihat pada tembikar-tembikar mereka dan tempat-tempat tinggal berbahan batu dan tanah yang luar biasa yang mereka ciptakan. Selama 300 tahun tersebut, beberapa suku Pueblo, yang juga menggunakan tato tinta, diperintah oleh dinasti matrilineal.

Seperti dalam keruntuhan peradaban kuno lainnya, keruntuhan sosial Pueblo kuno sejalan dengan periode perubahan iklim. Para petani Pueblo kuno sebenarnya sering bertahan melewati kekeringan, menunjukkan bahwa keruntuhan mereka lebih dari sekadar kondisi lingkungan.

Jadi para arkeolog melihat lebih dekat apa yang terjadi di masyarakat ini, sebelum tahun 1400 Masehi, yang mengarah ke masa pergolakan mereka. Menggunakan analisis lingkaran pohon balok kayu pada konstruksi bangunan-bangunan yang masyarakat kuno itu dirikan, memungkinkan para peneliti untuk membangun rangkaian waktu produktivitas masyarakat Pueblo tersebut.

Baca Juga: Candi-candi Marjinal dan Upaya Menyelamatkan Peradaban yang Terancam