Lima Pulau Paling Terpencil di Dunia, Tempat Wisata Anti Mainstream

By Utomo Priyambodo, Kamis, 13 Mei 2021 | 11:00 WIB
Kepulauan Kerguelen. (B.navez)

Nationalgeographic.co.id—Hingga abad ke-21 ini, masih banyak tempat di Bumi yang jarang dikunjungi oleh manusia. Mulai dari daerah gurun yang kering hingga wilayah kutub yang dingin.

Ada pula pulau-pulau yang jarang sekali dikunjungi manusia. Hanya sedikit orang yang pernah mencapainya dan tak banyak orang juga yang berani mendatanginya.

Berikut ini adalah beberapa pulau yang paling terpencil di dunia, seperti dikutip dari Britannica. Lokasi-lokasi ini mungkin bisa menjadi alternatif tempat wisata --atau mungkin tempat petualangan?-- bagi kamu yang ingin mengisi masa liburanmu dengan berkegiatan di tempat-tempat anti mainstream.

1. Kepulauan Kerguelen

Kepulauan Kerguelen (Kerguelen Islands) adalah sekelompok pulau di wilayah Samudra Hindia yang berangin kencang yang dipenuhi gletser, pegunungan, singkapan berbatu, dan dataran luas rerumputan dan lumut. Dengan suhu rata-rata harian berkisar antara 2,1 hingga 8,2 derajat Celsius atau sekitar 35,8 hingga 46,8 derajat Fahrenheit, Kepulauan Kerguelen bukanlah pilihan pertama untuk permukiman manusia. Namun begitu, pulau-pulau tersebut adalah surga bagi anjing laut, elang laut, terns, dan empat jenis spesies penguin.

Baca Juga: 32 Tahun Hidup Sendiri di Pulau Budelli, Mauro Morandi Kini Siap Pergi

2. Spitsbergen

Dengan luas 39.044 kilomter persegi atau sekitar 15.075 mil persegi, Spitsbergen adalah pulau terbesar di Kepulauan Svalbard, dan juga pulau terbesar di Norwegia. Mengingat lokasinya sekitar 830 kilometer atau sekitar 516 mil di timur pantai Greenland dan sekitar 950 kilometer atau sekitar 590 mil di utara pantai Eropa, tidak mengherankan jika pulau ini tertutup salju dan es serta memiliki pelabuhan-pelabuhan yang cukup besar untuk menampung populasi beruang kutub.

Permukiman utama di pulau itu adalah Kota Longyear, atau Longyearbyen, yang terletak kurang dari 3,2 kilometer atau sekitar 2 mil dari Svalbard Global Seed Vault, fasilitas pengaman yang dibangun di sisi sebuah gunung yang dimaksudkan untuk melindungi benih-benih tanaman pangan dunia saat terjadi peristiwa krisis global.

3. Pulau Pitcairn

Pulau vulkanik kecil di Pasifik Selatan ini mungkin paling dikenal sebagai surga para pemberontak kapal Inggris HMS Bounty, yang sempat menetap di sana pada tahun 1790. Saat ini Pulau Pitcairn berada di tengah salah satu cagar alam laut terbesar di dunia, wilayah laut terbuka seluas 830.000 kilometer persegi atau sekitar 322.000 mil persegi, area yang lebih luas dari Pulau Kalimantan.

Baca Juga: Ahwang, Biksu Paling Penyendiri Sejagad di Kuil Tengah Danau Tibet

4. Novaya Zemlya

Dua pulau besar Arktik dan beberapa pulau kecil membentuk Novaya Zemlya ("Tanah Baru"), kepulauan yang dikelola Rusia yang memisahkan Laut Barents dan Kara di sepanjang pantai barat laut Rusia. Dua pulau utama dari kepulauan ini, Severny (utara) dan Yuzhny (selatan), berada sejajar dan terpisah jarak sejauh 600 mil atau sekitar 1.000 kilometer ke arah barat daya-timur laut dan dipisahkan oleh selat sempit, Matochkin Shar, yang hanya berjarak sekitar 1 hingga 1,5 mil atau sekitar 1,6 sampai 2,4 kilometer lebarnya. Selama Perang Dingin, Novaya Zemlya adalah lokasi lebih dari 100 uji coba nuklir untuk periode antara tahun 1954 dan 1990.

5. Georgia Selatan

Pulau Georgia Selatan, yang merupakan bagian dari teritori seberang laut Inggris di Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, berada di bagian Atlantik di Samudra Selatan, sekitar 1.450 kilomter atau 900 mil di timur Kepulauan Falkland dan 4.790 kilometer atau 2.976 mil sebelah barat dari Cape Town, Afrika Selatan. Meskipun Pulau Georgia Selatan dan perairan di dekatnya dipenuhi dengan kehidupan hewan, jumlah pemukim manusia di pulau ini hanya sedikit.

Mereka yang menjadi penghuni di Pulau Georgia Selatan hanyalah sejumlah kecil ilmuwan dan personel pendukung memelihara stasiun Survei Antartika Inggris di Grytviken di King Edward Point dan di Pulau Burung, di ujung barat laut pulau tersebut.

Pulau ini secara berkala berfungsi sebagai pangkalan perburuan paus dan ekspedisi ilmiah selama abad ke-19, tetapi paling dikenal sebagai tempat perjalanan terakhir dari perjalanan sulit yang dilakukan oleh penjelajah Inggris Sir Ernest Shackleton. Shackleton menjadi orang yang pertama kali melintasi Pulau Georgia Selatan, yakni pada tahun 1916 saat dalam mencari bantuan untuk ekspedisi trans-Antartika nahasnya.

Semua pulau terpencil yang ada di daftar ini tentunya sangat jarang dikunjungi manusia dan hanya ada sedikit orang yang berada di sana. Jadi, jika kamu pergi ke sana, kamu hampir mustahil akan terjebak dalam kerumunan seperti di tempat-tempat wisata umum lainnya. Selain itu, kamu juga tentunya dapat lebih mudah menerapkan social distancing (jaga jarak) demi menghindari penularan virus corona saat berada di pulau-pulau terpencil ini.