Misi Jalur Rempah, KRI Dewaruci Akan Kunjungi 13 Titik di Nusantara

By Utomo Priyambodo, Senin, 10 Mei 2021 | 20:00 WIB
KRI Dewaruci tengah bersiap memasuki pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, usai melakukan giat Kartika J (Julius Rendy Nugroho/Angkasa)

Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah ini hendak menjadikan pengetahuan tradisi dan kearifan lokal serta kebhinekaan budaya baik di laut dan darat menjadi kekuatan yang mensejahterakan masyarakat. “Sekaligus untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia (World Heritage) dalam memperkuat diplomasi Indonesia dan meneguhkannya sebagai poros maritim dunia," ujar Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud.

Dalam program Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah ini, Kemendikbud menggandeng TNI AL untuk bekerja sama mengandakan pelayaran mengarungi lintas samudra menyusuri 13 titik rempah dengan menggunakan KRI Dewaruci. Ketiga belas titik tersebut adalah Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Benoa, dan Surabaya.

Baca Juga: Jalur Rempah, Rute Dagang yang Menyimpan Solusi Masalah Masa Kini

Lonceng legendaris yang terdapat di atas geladak KRI Dewaruci. Walaupun lonceng kapal tersebut telah retak, awak Dewaruci mengharamkan untuk menggantinya dengan lonceng baru. (Julius Rendy Nugroho/Angkasa)

Dengan melibatkan masyarakat luas melalui komunitas-komunitas dan generasi muda di 13 titik rempah tersebut, program Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah ini akan melahirkan banyak kegiatan kebudayaan. Kegiatan-kegiatan kebudayaan yang diagendakan antara lain terkait pertunjukan, musik, kuliner, berbagai kearifan lokal dan pengobatan tradisional, seminar, workshop, pemutaran film, hingga residensi budaya.

Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia menjadi suatu esensi dari program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini. Atas keberagaman pendukung budaya yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah, program ini hadir untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya dan diplomasi budaya, serta memaksimalkan pemanfaatan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Para peserta misi pelayaran ini akan disebar dalam 5 koridor/titik pergantian/pertukaran peserta. Kelima titik tersebut adalah Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Bintan, Padang, dan Jakarta.

Jumlah peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah di setiap koridor pelayaran adalah sebanyak 125 orang, yakni 118 laki-laki dan 7 perempuan. Para peserta ini terdiri atas awak TNI AL KRI Dewaruci (80 orang), perwakilan provinsi (seleksi 34 orang), pendamping/mentor (6 orang), dan media (5 orang).