Lima bayi diberikan pemasangan ventilator segera setelah mereka lahir melalui operasi caesar tersebut. Lebih dari 72 jam kemudian, tiga bayi masih diintubasi, mengandalkan mesin untuk memompa udara ke paru-paru kecil mereka, ujar Abdelkoddous Hafsi, direktur komunikasi Groupe Akdital yang memiliki klinik tersebut.
Halima diterbangkan ke Maroko oleh pemerintah Mali pada 30 Maret lalu, menurut pernyataan dari kementerian kesehatan Mali. Sebelum dia melahirkan, berat gabungan bayi dan cairan ketuban di dalam rahimnya adalah 66 hingga 88 pon atau sekitar 30 hingga 40 kilogram, menurut Alaoui. Kala itu waktu untuk persalinan prematur yang berbahaya sudah dekat.
Tim dokter meresepkan campuran penghambat saluran kalsium untuk mengontrol tekanan darah Halima. Mereka juga memberikan Halima obat antispasmodik dan perawatan hormonal untuk menunda persalinan selama mungkin.
Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil
"Alhamdulillah kami berhasil menunda persalinan dengan pengobatan yang memadai," kata Dr. Yazid Mourad, ketua ginekolog untuk kasus persalinan tersebut, dalam sebuah video yang dibagikan oleh Groupe Akdital.
Ketika kontraksi Halima dimulai, dibutuhkan tim yang terdiri lebih dari 30 dokter dan paramedis untuk melahirkan anak nonuplet atau kembar sembilan itu dengan aman, kata klinik tersebut dalam sebuah pernyataan. Meski menderita pendarahan selama operasi, Halima kini dalam kondisi stabil, kata Alaoui kepada CNN.
Hingga saat ini Halima belum siap untuk berbicara kepada media. Namun suaminya, Adjudant Kader Arby, mengatakan bahwa masyarakat Mali sangat gembira mendengar berita tentang keberhasilan persalinan tersebut.
"Saya mendapat telepon dari semua orang, bahkan Presiden Republik (Mali). Dia menelepon saya segera setelah dia mengetahui berita itu dan memberi selamat kepada saya," katanya saat berbicara dari Kota Timbuktu di Mali.
Sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya. Mayoritas kelahiran prematur tersebut terjadi di Afrika dan Asia Selatan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Unik, Bayi Laki-Laki dari Irak Ini Terlahir dengan Tiga Penis