Komplikasi-komplikasi, seperti kurang berkembangnya organ-organ dalam, yang timbul dari kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kemungkinan kelahiran prematur lebih tinggi pada kasus kehamilan kembar. Peluang untuk bertahan hidup dapat ditingkatkan secara dramatis melalui perawatan pascakelahiran yang efektif, kata organisasi di bawah PBB tersebut.
Rekor dunia saat ini untuk jumlah bayi yang dilahirkan dalam sekali kelahiran dan dapat bertahan hidup hingga saat ini dipegang oleh Nadya Suleman. Pada tahun 2009 ia melahirkan enam anak laki-laki dan dua anak perempuan di California, Amerika Serikat.
Baca Juga: Terungkap Misteri Mumi Uskup Abad ke-17 dan Janin Bayi di Sebelahnya
Klinik tempat Halima melahirkan sendiri mengatakan bahwa mereka berencana untuk merawat sembilan bayi kembarnya itu setidaknya selama tiga bulan, bersama ibu mereka. Sistem kekebalan bayi yang kurang berkembang berarti membuat mereka berisiko tinggi terkena infeksi yang berpotensi mematikan, menurut Alaoui.
Meski demikian, Alaoui tetap optimistis terhadap kelangsungan hidup bayi-bayi kembar Halima tersebut. "Kami membutuhkan bayi-bayi ini untuk bertahan hidup. Hanya Tuhan yang akan memutuskan. Kami akan mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk membuat mereka bertahan hidup," ucapnya.
Adjudant Kader Arby, suami Halima yang kini masih berada di Mali bersama putri tertua mereka, mengatakan kepada BBC bahwa dia terus berhubungan dengan istrinya dan dia tidak khawatir mengenai kondisi istri dan anak-anaknya.
"Tuhan memberikan kami anak-anak ini. Tuhan yang menentukan apa yang akan terjadi dengan mereka. Saya tidak khawatir. Saat Allah menganugerahkan sesuatu, pasti ada alasannya," katanya seperti diberitakan BBC Afrika.