Vaksinasi Jepang Baru Satu Persen, Bagaimana Nasib Olimpiade Tokyo?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 18 Mei 2021 | 13:00 WIB
Olimpiade 2020 dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli tahun depan (Getty Images)

Hampir sama dengan Indonesia, negara-negara Eropa juga menerima hasil uji coba vaksin Covid-19 internasional tanpa memerlukan uji lebih lanjut.

Karena cara ini umum digunakan, Shinya Yamanaka penerima Nobel Physiology or Medicine 2012 lalu, dan Yoshitake Yokokura, mantan presiden Japan Medical Association bersama 50 orang lainnya menyerukan pemerintah Jepang melakukan cara yang sama, lewat surat terbuka 28 April.

Namun tuntutan itu tak dihiraukan Kementerian Kesehatan Jepang dan memutuskan "untuk mengikuti aturan seperti biasa, meskipun itu darurat," jelas Masahiro Kami. Alasannya, mereka berkaca pada masalah lalu akan efek samping vaksin, dan mencegah agar tak terulang.

Akibatnya, Jepang baru menggunakan 4,4 juta dari sekitar 17 juta dosis vaksin yang sudah diimpor.

Baca Juga: Selama Pagebluk Tenaga Kesehatan Rentan Insomnia. Apa Bahayanya?

Berdasarkan laporan AFP, Rabu (12/5/2021), pemerinah Jepang segera memvaksin 2.500 atlet, termasuk pelatihnya untuk penyelenggaran Olimpiade Tokyo. Vaksin yang diberikan adalah Pfizer, dan disalurkan lewat International Olympic Committee (IOC) pada akhir Mei.

Selain itu pemerintah Jepang sekarang berencana untuk membuka tempat vaksinasi massal di Tokyo pada 24 Mei, dan Osaka di hari berikutnya.

Pihak pemerintah juga membuka kemungkinan untuk merevisi undang-undang mereka, walau Kemenkes masih mempelajari beberapa dokter yang dirujuk dalam surat terbuka dapat memenuhi syarat penyedia vaksin.

Untuk mempersiapkan olimpiade, Maret lalu IOC menyampaikan untuk tak mengizinkan penonton dari luar negeri memasuki Jepang. Kepada Kyodo, mereka juga melarang para sukarelawan asing membantu selama Olimpiade, demi mencegah penyebaran virus Covid-19.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Kyodo, mayoritas masyarakat Jepang setuju untuk melarang penonton luar negeri masuk. Mereka khawatir para penonton itu akan datang dan membuat Jepang berhadapan dengan gelombang pagebluk ketiga.

Baca Juga: Kisah Terciptanya Vaksin, Senjata Umat Manusia Perangi Wabah