Vaksinasi Jepang Baru Satu Persen, Bagaimana Nasib Olimpiade Tokyo?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 18 Mei 2021 | 13:00 WIB
Olimpiade 2020 dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli tahun depan (Getty Images)

Indonesia sudah siap untuk menghadapi olimpiade, bahkan Maret lalu para atlet sudah mendapatkan vaksinasi kedua di RS Olahraga Nasional Cibubur.

Namun bagaimana dengan kondisi tuan rumah?

Rupanya berdasarakan pantauan vaksinasi Bloomberg, baru 1% dari populasi sudah divaksin. Angka ini lebih rendah dari Amerika Serikat, Eropa, India, dan Tiongkok.

Padahal kasus Covid-19 di Jepang meningkat tajam walau kasusnya lebih baik dari negera lain, dengan 640.000 kasus dan 10.900 kematian sejak awal 2020.

Melansir Science, proses vaksinasi di Jepang membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk obat-obatan atau vaksin yang telah memiliki kemanjurannya. Tujuannya demi mengkonfirmasi keamanan mereka untuk masyarakat Jepang.

Pengujian mereka dilakukan pada 160 subjek pada vaksin Pfizer dan 200 untuk vaksin Moderna. Uji seperti ini menurut Masahiro Kami, ilmuwan dan direktur eksekutif Medical Governance Research Institute, Tokyo, adalah studi yang sangat terbatas.

Baca Juga: Fakta yang Harus Anda Ketahui Tentang Vaksinasi Pagebluk Covid-19

"Para profesional pun menyadari bahwa melakukannya (pengujian) tidak masuk akal sama sekali," ujarnya.

Pengujian ini akhirnya menyebabkan penundaan pengesahan Vaksin Pfizer untuk digunakan, yakni pada Februari lalu. Sedangkan Vaksin Moderna dan AstraZeneca baru menerima persetujuan pada 20 Mei nanti dalam laporan NHK.

Berbeda dengan Jepang, Indonesia tetap melakukan vaksinasi walau uji klinis masih berlanjut. Sebab beberapa vaksin seperti Sinovac telah mengantongi EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM.

Amin Soebandrio, direktur LBM Eijkman menganggap syarat itu sudah cukup untuk melakukan vaksinasi di seluruh Indonesia.

Namun uji klinis tetap berjalan agar hasilnya bisa membuat vaksin tetap dapat digunakan saat pagebluk berakhir, katanya Februari lalu.