Kumpulan Temuan Arkeologi, Empat Makam Perempuan Terhormat Mesir Kuno

By National Geographic Indonesia, Minggu, 23 Mei 2021 | 14:29 WIB
Nefertiti adalah Permaisuri Agung dari Firaun/Pharaoh Amenhotep IV (kemudian bergelar Akhenaten).Dia juga kemungkinan memerintah kerajaan dalam waktu singkat dengan nama Neferneferuaten-Nefertiti setelah suaminya meninggal dan sebelum bertahtanya Tutankhamun. (Neues Museum Berlin)

 

Mumi Lady Sattjeni Berusia 3.800 Tahun

Mumi Mesir kuno berusia 3.800 tahun telah ditemukan di pemakaman Qubbah el-Hawa di tenggara Mesir. beberapa tahun silam, arkeolog yang menggali dan menemukan mumi tersebut meyakini bahwa mumi itu merupakan seorang wanita bernama "Lady Sattjeni", tokoh terkemuka dari Kerajaan Pertengahan Mesir.

Keluarga Sattjeni memerintah Elephantine sekitar tahun 1800 SM, dan tingkatnya berada tepat di bawah keluarga Firaun yang berkuasa.

Tim arkeolog mengatakan bahwa mumi tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat baik. Jasadnya ditemukan dalam kondisi sangat baik; dibungkus dengan kain linen dan ditutup dengan dua peti mati kayu. Wajah juga ditutupi dengan topeng penguburan karton halus (terbuat dari lapisan linen/papirus yang dilapisi dengan plester).

Baca Juga: Ilmuwan Menciptakan Kembali Suara Nesyamun, Mumi Pendeta Mesir Kuno

Peti mati Lady Sattjeni yang berusia 3.800 tahun. Dia merupakan tokoh kunci dari dinasti lokal. Ia merupakan putri dari Sarenput II dan setelah kematian semua anggota laki-laki keluarganya, ia menjadi pemegang hak dinasti dalam pemerintahan Elephantine. (NILE)

Kepala Bidang Arkeologi Mesir Kuno Kementerian Kepurbakalaan Mesir saat itu, Mahmoud Afify mengatakan, “Penemuan sejarah ini sangat penting, karena Sattjeni merupakan salah satu tokoh yang amat penting di Kerajaan Pertengahan. Ia merupakan ibu dari Heqaib III dan Amaeny-Senb, dua pejabat tinggi Elephantine di bawah pemerintahan Amenemhat III, sekitar 1800-1775 SM.”

Mahmoud menambahkan bahwa peti mati dalam kondisi amat baik ketika ditemukan, sehingga para peneliti bahkan bisa mengetahui tahun berapa pohon yang digunakan untuk membuat peti mati itu ditebang.

Baca Juga: Pertama Kalinya di Dunia, Mumi Mesir Ditemukan dalam Kondisi Hamil

Peti mati Lady Sattjeni, tokoh perempuan terkemuka dari Kerajaan Pertengahan Mesir. (Kementerian Kepurbakalaan Mesir)

Selain itu, sisa-sisa gambar topeng untuk penguburan yang terbuat dari lapisan linen atau papirus tertutup plester juga ditemukan menyelimuti wajah mumi.

“Lady Sattjeni adalah tokoh kunci dari dinasti lokal. Ia merupakan putri dari Sarenput II dan setelah kematian semua anggota laki-laki keluarganya, ia menjadi pemegang hak dinasti dalam pemerintahan Elephantine,” ungkap Alejandro Jiménez-Serrano. Dia merupakan peneliti dari Jaén University di Spanyol yang membantu mengekskavasi.

Selama ini, para arkeolog tengah berupaya untuk mengumpulkan silsilah menguasa Elephantine, dan penemuan mumi Sattjeni ini tentu akan sangat membantu. Tim telah bekerja di Qubbah el-Hawa sejak 2008 dan sejak itu, mereka telah menemukan beberapa penguburan utuh, termasuk anak Lady Sattjeni,  Heqaib III.