Penghargaan yang bernilai 1,5 juta dolar AS itu diberikan untuk menghormati orang-orang yang "memanfaatkan kekuatan sains untuk mengeksplorasi pertanyaan terdalam dari alam semesta dan tempat serta tujuan umat manusia di dalamnya," menurut John Templeton Foundation, yayasan yang memberikan hadiah tersebut. Beberapa penerima penghargaan tersebut sebelumnya antara lain Dalai Lama dan Bunda Teresa.
Goodall mengatakan kepada The Guardian bahwa dia ingin menarik perhatian pada beberapa masalah utama yang dihadapi dunia saat ini. Beberapa di antara masalah tersebut adalah gaya hidup yang tidak berkelanjutan di negara maju dan praktik pertanian yang berbahaya.
Baca Juga: Satu Tahun Corona di Indonesia: Pandemi Ini Diprediksi Jadi Endemik
"Kita memiliki gagasan gila bahwa kita dapat memiliki pembangunan ekonomi yang tidak terbatas di planet dengan sumber daya alam yang terbatas dan populasi manusia dan ternak mereka yang terus bertambah," kata Goodall kepada The Guardian.
"Kita harus mencari beberapa jenis populasi yang berkelanjutan, terutama dari peternakan. Pertanian komersial menghancurkan area habitat yang sangat luas untuk menanam biji-bijian guna memberi makan miliaran hewan ini—dan banyak bahan bakar fosil digunakan dalam prosesnya," imbuh Goodall sepeti juga dikutip oleh Live Science.