Ancaman Kota-kota Pesisir dan Upaya Pelestarian Ekosistem Mangrove

By Eric Taher, Sabtu, 29 Mei 2021 | 17:00 WIB
Hutan mangrove berkontribusi pada ekosistem dengan memerangkap sedimen yang berguna bagi terumbu karang. (Brian Skerry)

Yayasan Konservasi Alam Nusantara menggelar diskusi daring bertajuk "Mangrove untuk Masa Depan" pada Jumat, 28 Maret 2021. Salah satu tujuannya, memberikan wawasan bagi setiap partisipan akan situasi hutan mangrove di Indonesia.

Ungkapan senada juga disampaikan oleh Agnes Yuliavitriani, CEO dari layanan urun dana Ayobantu.com.

"Saya miris sebenarnya bahwa isu mangrove dan juga isu lingkungan secara keseluruhan bukan menjadi isu yang populer," ujarnya prihatin. Menurutnya, isu lingkungan tidak mendapat perhatian lebih karena dampaknya yang lambat dan tidak langsung dirasakan. Hal ini dilihatnya berbeda dengan isu sosial, bencana, dan kesehatan yang lebih cepat memicu respons dan tanggapan dari masyarakat. "Padahal lingkungan harus dijaga dari sekarang, karena nanti yang merasakan adalah anak dan cucu kita."

Baca Juga: Pusparagam Cycloop: Memuliakan Perempuan dengan Hutan Perempuan

Tajuk pohon mangrove yang rimbun. (Lutfi Fauziah)

Ketidakpedulian masyarakat terhadap mangrove patut disayangkan. Sebab mangrove memiliki banyak manfaat dalam menjaga ekosistem pantai, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia.

"Hutan mangrove itu mempunyai peranan penting, terutama dalam memberikan perlindungan terhadap garis pantai dari abrasi," terang Ratih. Ia juga menambahkan, bahwa infrastruktur dan objek vital seperti bandara di Indonesia, yang banyak dibangun di dekat laut, secara tidak langsung dilindungi oleh mangrove.